Minggu, 5 Oktober 2025

Kisruh APBD DKI

Berkata Kasar di Televisi, KPI Minta Mendagri Tegur Ahok

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memberi teguran kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/Adhy Kelana
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memberi teguran kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kata-kata 'kotor' yang kerap dilontarkannya.

Dikatakan Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, bahwa pihaknya telah menyaksikan video wawancara antara presenter Kompas TV, Aiman dengan Ahok, yang dimana dalam siaran langsung itu Ahok mengucapkan kata-kata kotor.

"KPAI menilai dialog yang menampilkan kata-kata kotor dan kasar itu sangat buruk dan tidak pantas disampaikan oleh pejabat publik. Gubernur telah memberikan teladan sangat buruk bagi anak-anak," kata Asrorun kepada wartawan, Jumat (20/3/2015).

Atas tayangan tersebut, KPAI secara tegas meminta Ahok segera meminta maaf secara terbuka kepada publik khususnya kepada anak-anak. Ahok juga harus menyesali perbuatannya serta berkomitmen untuk tidak mengulang hal serupa.

"Meminta Mendagri sebagi penangung jawab pembina teknis aparatur daerah untuk melakukan proses penegakan hukum dan etika kepada Gubernur, yang merupakan wakil pemerintah pusat di daerah agar ada efek jera," katanya.

Ahok, menurutnya memang perlu memohon maaf namun penegakan kode etik pejabat publik penting dilakukan untuk menjamin tegaknya good governance dan clean goverment.

"Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi perlu lakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan," katanya.

Lebih lanjut dirinya juga meminta DPRD DKI Jakarta untuk melakukan langkah-langkah dan fungsi pengawasan terhadap Gubernur sebagai pimpinan ekskutif untuk memberikan kepemimpinan yang baik.

"Anak Indonesia butuh teladan baik dari para pemimpin publik, itulah awal revolusi mental. Jika tidak, maka politisi minus negarwan ini lah peniup lonceng kematian generasi," katanya.

Senada dengan Asrorun, anggota DPR RI Tantowi Yahya menilai sikap Ahok tak mencerminkan sebagai pejabat negara. Masyarakat disebut Tantowi banyak yang keberatan dengan gaya bahasa Ahok yang kurang sopan.

"Menggunakan nama hewan, bajingan, kasar, dipakai semua begitu saja oleh dia," kata Tantowi.

Menurutnya, jika terus dibiarkan jelas akan berdampak bagi anak-anak dan sudah pasti akan ditiru oleh anak-anak. "Jangan salahkan anak-anak akan meniru gaya Ahok," kata Tantowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved