Polemik Kalijodo
Melihat dari Dekat Lokalisasi Kalijodo
Sambil berjalan kaki, pengunjung dapat melihat wanita berpakaian seksi.
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalijodo menjadi bahan perbincangan warga.
Daerah perbatasan antara Jakarta Barat dan Jakarta Utara itu disinyalir merupakan lokalisasi sejak tahun 1930.
Berdasarkan pemantauan pada Senin (15/2/2016), lokalisasi itu di bantaran kali Banjir Kanal Barat, Jalan Kepanduan II RT 2/RW 5, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Terlihat pemukiman kumuh berjejer sepanjang 800 meter. Bangunan hanya berdiri pada satu barisan.
Mayoritas bangunan tampak seperti bedeng-bedeng seng.
Di jalan masuk terdapat pangkalan ojek.
Para tukang ojek pengkolan itu menawarkan jasa antar-jemput menuju ke kafe-kafe yang berada di sepanjang jalan tersebut.
Sambil berjalan kaki, pengunjung dapat melihat wanita berpakaian seksi.
Mereka bercengkrama satu sama lain di sekitar kafe.
Ada iringan musik disko yang terdengar dari kafe tersebut.
Ada para pria berpostur tegap dan bertato nongkrong di sekitar kafe.
Mereka memperhatikan secara sesama pengunjung yang berada di kawasan tersebut.
Di sisi kiri terlihat pemandangan bantaran kali Banjir Kanal Barat.
Warga sedang memancing di kali yang terlihat berwarna kecokelatan tersebut.
Di pertengahan jalan terdapat plank pembatas antara Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Kawasan Kalijodo hanya RT/RW 007/10 yang masuk di wilayah Jakarta Barat.
Para pedagang kaki lima menawarkan berbagai macam makanan di tempat itu.
Mereka mencari nafkah dari para pengunjung yang mendatangi tempat itu.