Selasa, 30 September 2025

Ahok Sebut Pembangunan Simpang Susun Semanggi Jadi Sejarah Sipil Pertama Indonesia

“Ini sejarah sipil pertama Indonesia yang memasang precast membentang sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Jadi ini pertama kali sejarah Semanggi kita

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Amriyono Prakoso
Gubernur DKI Jakarta basuki Tjahja Purnama (Ahok) saat memberikan sambutan dalam peletakan batu pertama pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga melaksanakan groundbreaking pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2016).

Pembangunan simpang susun tersebut diharapkan mampu mengurai kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di Simpang Semanggi.

Nantinya setelah dibangun simpang susun tersebut, tidak lagi terjadi pertemuan arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman di kolong jembatan yang sering kali membuat lalu lintas tersendat.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, pekerjaan pengembangan Simpang Susun Semanggi ini akan bersifat monumental karena merupakan tonggak sejarah bagi dunia teknik sipil di Indonesia.

Proyek ini akan menjadi proyek pertama dilakukan di Indonesia dengan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota Jakarta secara full precast melengkung (hiperbolik).

“Ini sejarah sipil pertama Indonesia yang memasang precast membentang sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Jadi ini pertama kali sejarah Semanggi kita konstruksi sipil begitu luar biasa,” ujarnya di lokasi acara, Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada Faizal mengungkapkan, pembiayaan pekerjaan ini berasal dari pihak swasta murni, dalam hal ini PT Mitra Panca Persada sebagai kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan.

Sementara itu, pelaksanaan pekerjaan dilakukan kontraktor nasional PT. Wijaya Karya (Persero) setelah ditetapkan sebagai pemenang tender Design and Build Pengembangan Simpang Susun Semanggi.

Ditambahkan Yusmada, perkiraan total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 360.000.000.000.

Sedangkan nilai kompensasi pihak pengembang lebih kurang Rp 579.000.000.000 dan sisanya akan digunakan untuk membangun infrastruktur di tempat lain yang membutuhkan.

Pengumuman pemenang tender dilakukan berdasarkan evaluasi kualifikasi, administrasi, teknis, harga dan klarifikasi yang dilakuka noleh PT Mitra Panca Persada.

Rencananya, pekerjaan proyek ini akan berlangsung selama 540 hari kalender yang terdiri dari 60 hari perencanaan dan 480 hari waktu pelaksanaan.

Lingkup pekerjaan Perseroan dalam proyek ini meliputi Detail Engineering Design (DED), persiapan, pergeseran loop, pelaksanaan konstruksi (Design-Build) pada struktur atas dan bawah, serta pekerjaan lain (drainase, marka, mechanical electrical/ME, landscape).

“Bentang fly over akan terbuat dari box beton yang akan dibuat atau dicor di pabrik beton dan langsung diangkat dan distressing di lokasi pekerjaan."

"Pekerjaan atas dilakukan secara full precast diharapkan meminimalkan dampak kemacetan lalu lintas selama proyek berlangsung,” imbuh Yusmada.

Nantinya, Simpang Susun Semanggi akan dilengkapi dengan lampu penerangan yang apabila dinyalakan malam hari serta taman–taman cantik sehingga Pengembangan Simpang Susun Semanggi ini akan menjadi ikon baru kota Jakarta sebagai ibukota Negara.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved