Tewas Usai Ngopi
Hidup Jessica Berantakan Usai Mirna Menikah
Jessica Kumala Wongso mendadak menjadi pribadi yang berbahaya saat berada di Australia.
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jessica Kumala Wongso mendadak menjadi pribadi yang berbahaya saat berada di Australia.
Apalagi saat putus dengan pacarnya pada tahun 2015 silam. Kehidupan Jessica pun semakin tertekan saat teman-teman dekatnya banyak yang menikah.
Vera menikah, Mirna menikah, dan Hanie juga menjelang pernikahan.
"Merasa hidupnya berantakan di Australia, dia lari ke Indonesia bulan Desember 2015. Jessica mengetahui teman-temannya akan menikah. Vera menikah, Mirna menikah, dan Hanie juga menjelang pernikahan. Ini yang membuat Jessica semakin terpuruk dan iri. Jessica juga merupakan satu-satunya teman Mirna yang tidak diundang dalam pernikahan Mirna di Bali," ujar Yongki, sepupu Wayan Mirna Salihin bercerita tentang kehidupan masa lalu Jessica Kumala Wongso semasa menimba ilmu di Australia kemarin.
Yongki menjelaskan Jessica memang teman Mirna sewaktu sekolah di Australia. Jessica, Vera, dan Hanie adalah teman baik pada periode awal sekolah mereka. Mirna datang di kemudian waktu telah menarik Hanie dan Vera di sana.
"Ini yang membuat Jessica kehilangan kawan baiknya," kata Yongki.
Dia melanjutkan, pada Oktober 2014, Mirna melaporkan bahwa Jessica marah besar kepada Mirna dan meninggalkan Mirna saat Jessica curhat soal keburukan perilaku pacarnya. Sejak itu pula, Mirna dan Jessica tidak pernah berhubungan lagi.
"Pada tahun 2015, Jessica mengalami turbulensi hidup, dikarenakan putus hubungan dengan pacarnya. Pada tahun itu juga, Jessica menampakkan pribadi yang berbahaya, yaitu ingin bunuh diri, mengancam untuk membunuh staf rumah sakit, dan mengancam membunuh bosnya sendiri," tutur Yongki.
Selain itu, Yongki turut menyinggung 14 catatan kriminal selama Jessica berada di Australia. Jessica pun disebutkan merasa tertekan dan seperti tidak ada yang mendukungnya di kala susah.
Padahal, menurut Yongki, ada saudara Jessica yang menetap di Australia. Yongki juga mendapat informasi bahwa Jessica sempat mengarang cerita kepada atasannya di tempat kerja bahwa Mirna akan menikah dengan mantan pacarnya.
Mantan pacar yang diaku Jessica menurut Yongki adalah Arief Soemarko yang adalah suami Mirna. Waktu berlanjut hingga Jessica tiba-tiba menghubungi Mirna dari Singapura. Saat dihubungi, Mirna diajak untuk bertemu sesampainya Jessica di Indonesia.
"Jessica juga minta Mirna buat WhatsApp group. Sempat bertemu makan malam dalam suasana yang dingin, antara Arief, Mirna, dan Jessica. Jessica sempat minta dicarikan pacar yang berkualitas. Sejak WhatsApp group dibuat, Jessica selalu membuka percakapan hampir setiap hari, hingga sampai pada peristiwa di kafe Olivier," ucap Yongki.
Secara terpisah, bibi Mirna, Rosmiati, meminta keluarga Jessica untuk tidak berbohong lagi. Kebohongan yang dimaksud adalah soal keluarga Jessica yang mengaku kenal dengan Mirna dan tentang Jessica sebagai teman dekat dari Mirna.
"Saya katakan kepada keluarga Wongso, jangan buat kebohongan lagi. Keluarga kami masih menangis setiap hari, karena anak kami dibunuh secara tragis," sebut Ros. Ros juga tidak rela Jessica hanya dituntut hukuman 2 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.
"Tidak akan (rela,-red) karena itu tragis dan kejam. Kami hanya bisa sesuai agama. Kami menerima sebagai kehendak ilahi namun demikian seorang Jessica tak berhak mengambil kehidupan Mirna," ujar Ros.
Dia menilai perbuatan Jessica menaruh sianida di minuman es Kopi Vietnam yang diminum Mirna di Cafe Olivier Grand Indonesia, pada Rabu (6/1/2016) silam tidak manusiawi.
"Apa salah Mirna ke Jessica bisa mengambil nyawa Mirna. Jessica telah mengambil dengan kekejaman dan hal yang tidak manusiawi. Itu adalah pernyataan dari keluarga," ujarnya.
Suami Mirna Menangis
Suami Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko, meneteskan air mata saat mengenang hubungan percintaan dengan istrinya.
Meskipun telah ditinggal mati selama sembilan bulan, namun, dia belum rela. Dia masih bersedih dan meratapi kepergian orang yang dikasihinya tersebut.
"Saya tidak puas dan kecewa sekali. Tetapi jangan selama ini fokus pada kasus. Saya teringat sama Mirna," ujar Arief.
Perkenalan Arief dan Mirna terjadi pada tahun 2006. Dia masih mengingat pada waktu itu, saudari kembar Sandy Salihin itu menghilangkan tiket parkir.
Saat bercerita, Arief melepaskan kacamata. Air mata mengalir dari wajahnya. Yongki, sepupu Mirna, segera memberikan tisu. Arief mengelap air mata menggunakan tisu tersebut.
"Saya mengejar Mirna satu tahun. Kami pacaran selama delapan tahun. Di masa-masa pacaran itu, saya bahagia sekali mengenal Mirna. Dia banyak mengubah hidup saya. Dia mengenalkan saya kepada Tuhan.Jadi orang itu harus tegas dan adil," kata Arief sambil terisak-isak.
Setelah menjalin hubungan pacaran selama delapan tahun, mereka memutuskan untuk menikah di Bali pada penghujung tahun 2015. Menurut dia, Mirna mendekorasi sendiri pesta pernikahan tersebut.
Sayang kisah cinta itu harus berakhir ketika Mirna pergi untuk selama-lamanya pada Rabu (6/1/2016). Anak dari pasangan suami-istri, Edi Darmawan Salihin dan Ni Ketut Sianti itu tewas setelah minum es Kopi Vietnam yang ditaruh sianida. Jessica Kumala Wongso, yang notabene teman Mirna, diduga sebagai pelaku pembunuhan. Hingga akhirnya, dia dijebloskan ke penjara.
"Perginya dia menyayat hati apalagi yang melakukan itu temannya. Sampai sekarang kata-kata Hani masih teringat waktu menjemput itu masih ada ekspresinya. Saya tak mau balik ke waktu itu karena itu menyakitkan bagi saya," ujarnya.
Sampai saat ini, sidang kasus pembunuhan Mirna yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat telah berlangsung sebanyak 27 kali.
Teman satu kampus Mirna di Billy Blue Collage itu dituntut hukuman pidana penjara selama 20 tahun. Di setiap persidangan Arief berupaya untuk hadir. Dia berusaha kuat menyaksikan detik demi detik apa yang terjadi di meja hijau. Dia menuntut majelis hakim supaya menjatuhkan hukuman maksimal.
"Saya berusaha kuat menghadapi persidangan. Saya berharap keadilan itu ditegakkan. Mirna hilang dan tak bakal bisa balik lagi. Bagaimana ini terjadi kepada orang lain. Kami sedih dan berharap. Kami pasti ada di pihak Mirna," tambahnya.(tribunnews/glery lazuardi/kompas.com)