Pilgub DKI Jakarta
Dikeluhi Warga Palmerah Soal Banjir, Sandi Janji Panggil Manajemen Binus Cari Solusi
"Sebetulnya kalau ada pembangunan, mereka harus memikirkan dampaknya kepada warga, ternyata tidak dilakukan dengan betul."
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Choirul Arifin
Warga Palmerah Mengeluhkan Banjir, Sandi Janji Panggil Manajemen Binus Cari Solusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno saat berkampanye di Komplek Migas, Palmerah, Jakarta Barat, berjanji mengatasi banjir di lingkungan sekitar jika dirinya bersama Anies Baswedan terpilih menjadi pemenang saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Saat membuka sesi tanya jawab, Sandi mendapatkan keluhan dari seorang warga bernama Rifai Hamzah (71) mengenai banjir dalam tiga tahun terakhir.
"Sudah 40 tahun saya pindah ke sini tapi kira-kira 3 tahun terakhir terjadi banjir karena aliran di bawah kampus Binus (Bina Nusantara), sejak terbangun aliran air tidak jalan, jadi banjir," keluh Rifai kepada Sandi di Komplek Migas, Palmerah, Jakarta, Minggu (27/11/2016).
Mendengar keluhan tersebut, Sandi menilai banjir yang terjadi lingkungan Komplek Migas, Palmerah, disebabkan adanya rencana pembangunan yang tidak sesuai dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
"Sebetulnya kalau ada pembangunan, mereka harus memikirkan dampaknya kepada warga, ternyata tidak dilakukan dengan betul. Kita akan panggil Manajemen Binus untuk duduk bersama-sama mencari solusinya," tutur Sandi.
Persoalan masih terjadinya banjir di Jakarta, kata Sandi, juga disebabkan belum maksimalnya penyerapan anggaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di mana per Juli 2016 baru terserap sekitar 33 persen.
"Berarti tidak bisa menjalankan program-program penanggulangan banjir. Ke depan, saya dan mas Anies berjanji penyerapan akan dioptimalkan," ujar Sandi.