Kronologi Tewasnya Anggota Brimob Dengan Luka Tembak di Kepala
Sebelum ditemukan tewas, Anggota Brimob Bripka Teguh Dwiyanto (45) sempat berpamitan kepada istrinya.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum ditemukan tewas, Anggota Brimob Bripka Teguh Dwiyanto (45) sempat berpamitan kepada istrinya.
Empat hari sebelum kejadian, pria asal Tuban, jawa Timur tersebut pamit tanpa memberitahukan alasannya.
"Dari empat hari lalu sudah pamit ke istrinya, enggak tahu mau ngapain dan ke mana," ungkap tetangga korban yang enggan disebutkan namanya.
Bahkan, ucapan pamit tersebut terulang dari bibir korban.
Bripka Teguh mengutarakan dirinya izin pamitan ke sang istri, Minggu (14/5/2017) malam.
"Sempat mendengar juga ada suara gaduh di sekitar lokasi," katanya.
Bripka Teguh Dwiyanto ditemukan tewas, Senin (15/5/2017).
Korban tergeletak dengan luka tembak di bagian kepala dan berlumuran darah.
Diketahui, korban merupakan staf logistik Satuan III Pelopor dengan Nrp 72040118.
Ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di garasi mobil Asrama Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III Kedaung, Pemulang, Tangerang Selatan.
Iptu Nusrishadi yang merupakan saksi mata menceritakan kronogi peristiwa tersebut.
Insiden berlangsung sekitar pukul 07.00.
"Waktu itu lagi bersepeda di sekitar asrama, saat melintas melihat darah di sekitar lokasi," ujar Nusrishadi, Senin (15/5/2017).
Ia pun terperanjat ketika melihat darah mengalir di luar garasi.
Dirinya penasaran dan berniat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Saat saya cek, korban tergeletak di lantai dengan darah yang tercecer," ucapnya.
Melihat luka di kepala korban, saksi bergegas memberitahukan ini ke piket penjagaan.
Petugas pun segera datang untuk mengamankan area tempat kejadian perkara (TKP) dan menutupinya dengan sehelai kain.
Olah TKP
Pihak asrama Brimob mengadukan ihwal kejadian ini ke Mapolsek Pamulang.
Kemudian, Tim Identifikasi Polres Tangerang Selatan menyambangi lokasi dan menggelar olah TKP.
"Korban tertembak di bagian kepalanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi Warta Kota pada Senin (15/5/2017).
Didapati luka tembak di atas pelipis kanan tembus ke belakang kiri.
Hasil olah TKP juga ditemukan rekoset peluru pada dinding selongsong peluru yang digunakan.
Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian dinas dan di dekat jenazah kotban ditemukan 10 kunci di tangan sebelah kiri.
Ada pula senjata api genggam Revolver CDS nomor 683031, empat butir peluru, tas gendong merk living, satu kopel, dan satu dahrem di dekat jasad korban.
Korban langsung dilarikan ke RS Kramat Jati, Jakarta untuk dilakukan proses visum.
"Kami prihatin dengan kejadian ini. Motifnya masih didalami dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.
Penulis: Andika Panduwinata