Intoleransi
GP Ansor Bahas Perlu atau Tidaknya Perda Intoleransi
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya mulai melihat adanya kecenderungan munculnya sikap tidak toleran dari sejumlah pihak.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris GP Ansor DKI Jakarta, Dendy Zuhairil Finsa mengatakan muncul kekhawatiran dari pihaknya terkait semakin berkembangnya intoleransi di Jakarta.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya mulai melihat adanya kecenderungan munculnya sikap tidak toleran dari sejumlah pihak.
"Ada kekhawatiran bagi kami ada intoleransi di Jakarta, kami menilai ada bentuk-bentuk itu," ujar Dendy, di Kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2017).
Oleh karena itu, pihaknya kemudian menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Melawan Intoleransi dengan Perda, Perlukah?'.
Hal tersebut untuk membahas dan mengkaji mengenai perlu atau tidaknya Peraturan Daerah (Perda) diberlakukan untuk menangkal adanya sikap intoleransi yang semakin marak ditunjukkan oleh sejumlag pihak.
"Jadi kami melihat bisa nggak, pakai Perda untuk melawan intoleransi dalam regulasi," katanya.
Lebih lanjut, sebelum memulai FGD tersebut Dendy menegaskan, GP Ansor akan mendorong agar nantinya Perda tersebut bisa secara resmi diberlakukan.
Sehingga nantinya Perda bisa menjadi alat untuk menguatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa serta tetap menghargai kebhinekaan.
"Kami akan dorong Perda ini ke DPRD DKI Jakarta, untuk bisa jadi kekuatan bersama agar kembali ke kebhinekaan yang selama ini kita pegang," ujarnya.