PKS Sebut Gerindra Jadi Kunci Penentu Terisinya Kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyebut kunci untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta berada ditangan Gerindra
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyebut kunci untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta berada ditangan Gerindra meskipun jatah kursinya telah diberikan kepada PKS.
Gerindra menurutnya seakan menunda-nunda proses fit and proper test untuk menentukan nama calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Padahal, partai Gerindra sendiri yang mengajukan usulan soal sistem seleksi tersebut.
Baca: Prabowo-Sandi Akan Pindahkan Markas Pemenangan ke Jateng, Akankah ke Solo?
"Sekarang tuh kata kuncinya di Gerindra dalam konteks Gerindra memberi hasil dari komunikasi politik. Tapi kemudian persyaratan pemberiannya nggak diberi. Itu apa? Ya tanda tangan," kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa (11/12/2018).
Menurut Suhaimi hingga kini Gerindra masih belum menandatangani atau sepakat dengan dua nama calon yang diusulkan PKS, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Dengan begitu, Suhaimi menilai sama saja Gerindra tidak memberikan hak atau jatah kursi Wagub DKI kepada kubu PKS.
Baca: Tak Terima Suami Dicecar Saat Bagi Foto Pernikahan, Istri Daus Mini: Saya Tak Tinggal Diam
"Jadi, selama tidak diberikan tanda tangannya, maka tidak akan pernah ada namanya pemberian," kata Suhaimi.
Soal alasan mengapa begitu lama proses pengisian kursi pendamping Anies Baswedan di kepemimpinan Ibu Kota, Suhaimi meminta menanyakan hal itu ke pihak Gerindra.
Sebab PKS sudah mantap mengajukan dua nama tersebut untuk diserahkan ke DPRD lewat Gubernur DKI.
"Lho tanyanya ke Gerindra jangan ke kita. Kalau kita sudah siap banget. Sampai sekarang tetap 2 (Cawagub)," katanya.
Baca: Kubu Jokowi Klaim Dapat Dukungan dari Kader Partai Poros Prabowo
PKS berharap dalam waktu dekat Gerindra bisa meluangkan waktunya untuk membahas langkah konkret kelanjutan proses seleksi Wagub DKI, sehingga ada kejelasan siapa sosok yang diusung dan didorong ke Gubernur DKI.
Diketahui, batalnya pertemuan PKS dan Gerindra yang dijadwalkan pada Selasa, 4 Desember kemarin karena kubu partai berlambang kepala burung garuda itu tengah menjalani kegiatan bimbingan teknis (bimtek) di Semarang, Jawa Tengah.
Sebab itu, Gerindra meminta pertemuan kedua partai ditunda hingga seminggu ke depan.
Namun, setelah seminggu berselang usai pembatalan pertemuan, hingga kini pihak Gerindra masih belum merespon keinginan PKS tersebut.