Rabu, 13 Agustus 2025

Reuni 212

Pemerhati Transportasi Pertanyakan Sikap Anies Baswedan Beri Izin Reuni 212 Digelar di Monas

Alasan Tigor, Monas diperuntukkan sebagai tempat rekreasi ataupun olahraga masyarakat Jakarta

(KOMPAS.com/Cynthia LOva)
Suasana jamaah yang datang di Reuni Akbar 212, Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengaku heran mengapa aksi reuni 212 selalu digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2019).

Menurutnya, acara tersebut dapat digelar di tempat lain atau direlokasi.

Alasan Tigor, Monas diperuntukkan sebagai tempat rekreasi ataupun olahraga masyarakat Jakarta.

"Saya sebagai warga Jakarta terganggu dengan penempatan lokasinya, saya nggak terganggu dengan acaranya. Bisa dong itu direlokasi ke tempat lain. Pindah misalnya ke Senayan, GBK (Gelora Bung Karno), atau di lapangan di Jakarta Utara yang mau dibangun stadion," ujar Tigor, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (2/12/2019).

Selain itu, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) tersebut juga mempermasalahkan hari pelaksanaan acara reuni 212 yang jatuh pada hari Senin.

Tigor mempertanyakan izin yang diberikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Lantaran lalu lintas di Jakarta pada hari Senin terbilang padat dan macet.

"Saya pertanyakan kok itu pak Gubernur kasih ijin. Kan dia harus memikirkan betul bahwa itu hari senin. Hari senin dan jumat itu Jakarta macetnya minta ampun. Pagi dan sore. Itu awal pekan dan akhir pekan," kata dia.

Tigor mengatakan Anies juga harus mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan saat acara reuni 212, seperti parkir sembarangan di jalanan yang menimbulkan kemacetan.

"Akhirnya mengganggu kan kegiatan publik. Belum lagi parkir sembarangan di badan jalan, bikin macet. Saya pertanyakan sikap Gubernur," tandasnya.

Diketahui, acara Reuni 212 digelar di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019)‎. Acara ini rencananya digelar sejak pukul 03.00-12.00 WIB. Rangkaian acara ini diisi mulai dari pukul 03.00 WIB dengan melaksanakan salat tahajud.

Aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam III merujuk pada kegiatan 2 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia.

Dimana ketika itu, sedikitnya ribuan massa menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif kala itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.

Dihadiri sejumlah tokoh

Reuni Akbar 212 dilaksanakan pada hari ini, Senin (2/12/2019) di Kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Reuni tersebut dimulai sejak pukul 03.00 WIB dan berakhir pukul 08.30 WIB

Sejumlah tokoh menghadiri acara Reuni Akbar 212 tahun ini.

Seperti dilansir dari tayangan Kompas TV Live, Senin (2/12/2019) sejumlah tokoh terlihat menghadiri dan berada di depan panggung utama.

Tokoh yang menjadi sorotan adalah Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ia terlihat menghadiri acara Reuni 212 dengan mengenakan pakaian dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) berwarna cokelat dan dilengkapi peci berwarna hitam.

Anies Baswedan datang ke acara Reuni Akbar 212 pukul 06.15 WIB melalui pintu VIP Monas.

Baca: Presiden PKS, Sohibul Iman Bagikan Makanan Gratis di Reuni 212

Baca: Tanpa Perlakuan Khusus, Istri Sandiaga Uno Hadiri Reuni 212: Pengalaman Spiritual Tak Terlupakan

Selain itu terlihat Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid yang datang dan duduk di barisan panggung utama.

Ia terlihat mengenakan baju putih, dengan mengenakan peci hitam serta sorban putih.

Anggota DPR-RI, Fadli Zon juga nampak menghadiri acara Reuni 212.

Melalui laman Twitter-nya, @Fadlizon, ia mengunggah beberapa video dan foto ketika ia datang di acara Reuni 212.

Fadli Zon nampak datang dengan memakai baju putih, mengenakan peci hitam serta sorban berwarna hijau.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera juga nampak hadir dalam acara Reuni 212.

Hal ini diketahui melalui postingan fotonya di laman media Twitter @MardaniAliSera. 

Selain itu, juga terlihat Ketua Persaudaraan 212, Slamet Maarif, Ketua GNPF Yusuf Martak, Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis, Ketua Panitia Awit Masyhuri.

Mereka semua nampak mengenakan pakaian bernuansa putih.

Sebelumnya dilansir dari Kompas.com, Ketua Ketua Reuni Akbar 212, Awit Masyhuri memperkirakan, akan ada satu juta orang yang hadir dalam acara Reuni Akbar 212 di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Awit menyebutkan, massa yang akan hadir bukan hanya dari Jakarta . 

“Iya kalau satu juta Insya Allah ada karena dari berbagai kota pun jamaah datang. Ada yang dari Lampung, Aceh, Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan lain-lain,” ucap Awit saat dihubungi, Minggu (1/12/2019).

Baca: Reuni 212 Dapat Tanggapan Kontra 3 Tokoh Ini, Guntur Romli: Kegiatan Politik Gunakan Idiom Agama

Baca: Soal Pencekalan Arab Saudi, Habib Rizieq: Saya Minta Pemerintah Indonesia Akhiri Segala Kebohongan

Ia juga mengatakan acara Reuni Akbar 212 dilaksanakan untuk memperkuat dan mempererat persatuan umat Islam.

Selain untuk mempererat persatuan umat Islam, acara ini hadir untuk mempekukuh persatuan bangsa Indonesia 

Dalam acara Reuni Akbar 212 tahun ini, mengangkat tema  tema keselamatan negeri dan menyikapi penistaan agama yang masih terjadi di Indonesia.

Harapanya dengan acara ini, dan dengan doa dari seluruh umat, tidak ada lagi penista agama di Indonesia 

 "Tentunya kami doa keselamatan negeri dan kami menyikapi penistaan agama yang masih terjadi di negeri ini. Dari 2016 seperti itu sudah jangan ada penista agama lagi," tegas Awit.

Sementara itu, Pihak kepolisian memperkirakan kegiatan Reuni 212 dihadiri oleh massa dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Tidak ada peserta dari luar kota, paling luar kotanya dari sekitar Jakarta saja, seperti Tangerang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta, Minggu (1/12), 

Yusri mengatakan, pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan panitia pelaksana untuk menjamin kegiatan Reuni 212 berjalan dengan damai.

"Hasil koordinasi kami dengan panitia, kita sudah sepakat semuanya bahwa pelaksanaan kegiatan ini harus berjalan dengan damai, tanpa ada sesuatu apapun.

Insya Allah sampai pada pagi hari nanti kegiatan ini akan berjalan dengan baik," tuturnya.

Untuk menjamin agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, aman, dan tertib, kata dia, sebanyak 9.239 personel gabungan TNI-Polri telah disiapkan untuk mengamankan jalannya kegiatan Reuni 212.

"Jumlah kekuatan 9.239 personel TNI-Polri kita persiapkan. Dari personel ini nanti akan menempati 7 sektor yang sudah kita petakan," ujar Yusri.

Pada kesempatan yang sama, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat mengingatkan kepada seluruh petugas yang diturunkan untuk mengamankan Reuni 212 dengan tidak membawa senjata.

"Seperti biasa saya ingatkan tidak ada yang menggunakan senjata tajam, sudah dicek masing-masing komandannya. Semuanya laksanakan dengan simpatik dan humanis," ujarnya.

Wahyu juga meminta seluruh petugas keamanan membantu masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini karena ada kemungkinan massa yang datang namun tidak mengetahui letak kegiatan.

"Dalam kegiatan ini saya minta rekan-rekan sekalian membantu masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan, di mana nanti yang akan datang tidak semua paham atau tahu di mana letak kegiatan.

Untuk itu yang bertugas di sekeliling area ini mengarahkan, karena pintu masuknya ada tiga mulai dari Istiqlal, Gambir, dan Kedutaan Amerika. begitu juga saat kembalinya, tolong diarahkan," imbuhnya. 

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy) /  Kompas.com/ Cynthia Lova)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan