Jumat, 29 Agustus 2025

Pengalaman Aneh Wanita Pemain Kuda Lumping: Kerasukan Siluman Hingga Makan Ayam HIdup Tetangga

Ainur Langit Tian (19) mengungkapkan sederet hal aneh semenjak menjadi pemain kuda lumping keliling. Kerasukan siluman salah satunya.

Editor: Y Gustaman
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
ILUSTRASI: Para pemain menampilkan atraksi kuda lumping (jaran kepang) dengan iringan musik tradisional pada Festival Kuda Lumping di Desa Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Minggu (11/10/2015). Festival Kuda Lumping yang diikuti dari tiga Kabupaten yaitu Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, dan dua Kotamadya yaitu Medan dan Binjai itu diselenggarakan untuk melestarikan warisan budaya Tanah Air.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNJAKARTA.COM, JATISAMPURNA - Ainur Langit Tian (19) mengungkapkan sederet hal aneh semenjak menjadi pemain kuda lumping keliling. Kerasukan siluman salah satunya.

Nur, begitu sapaannya, merupakan keturunan pendiri Sanggar Among Rogo.

Sebelum merantau ke Jakarta dan memperkenalkan kuda lumping sebagai kesenian khas Jawa Timur, Nur dan keluarganya bermukim di Surabaya, Jawa Timur.

Pada 1982, keluarganya memutuskan mengenalkan kuda lumping kepada warga Ibu Kota hingga saat ini.

Jadwal pementasan yang tak menentu tiap bulannya, membuat sulung dari 9 bersaudara ini harus mencari tambahan uang untuk pemasukan dan kebutuhan sehari-harinya.

Meski berkeliling, Nur mengatakan tetap menari.

Ia juga memainkan pecut hingga atraksi menyemburkan api seperti saat pementasan.

Bedanya, ketika pementasan suasana terbilang lebih khusyuk karena tiap pementasannya kuda lumping memiliki hubungan pada dunia astral atau dunia gaib.

Rupanya, pengaruh gaib juga berlaku meski Nur hanya berkeliling sekedar mencari uang.

Makan ayam hidup milik tetangga

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan