Patuhi Instruksi Jokowi, Erick Thohir Bikin Perusahaan Kelola MRT sampai Transjakarta
Erick Thohir mengatakan perjanjian hari ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo mengenai pengelolaan sistem moda transportasi
Penulis:
Ria anatasia
Editor:
Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pemprov DKI Jakarta membentuk perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
Lewat perusahaan patungan tersebut, Pemprov DKI Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT KAI (Persero) akan bersama-sama mengelola transportasi di ibu kota, mulai dari kereta api, MRT hingga Transjakarta.
Penandatanganan perjanjian pemegang saham dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro dan disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.
Erick Thohir mengatakan perjanjian hari ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo mengenai pengelolaan sistem moda transportasi yang terintegrasi.
"Arahan Presiden adalah untuk membentuk perusahaan yang melakukan pengelolaan moda transportasi publik yang terpadu dan terintegrasi. Ini musti jadi proyek percontohan. Ini harus ditingkatkan untuk beri pelayanan ke masyarakat," kata kata Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Jum'at (10/1/2020).
Baca: Belum Juga Ungkap Calon Bos Garuda, Erick Thohir: Nanti Dibilang Arogan

Nantinya, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek ini akan mengelola 72 stasiun di Jabodetabek.
Selain itu, perusahaan patungan ini juga akan membuat sistem kartu perjalanan yang mengintegrasikan KRL, MRT, LRT, dan Tranjakarta.
"Ada hal yang penting yaitu ekonomisnya dan efisiensinya. Maka dari itu transportasi umum ini dipersatukan, bus, kereta, MRT, LRT. Tiketnya semua akan terintegrasi dan betapa mudahnya warga dalam menggunakan kendaraan umum," jelas Anies Baswedan.
Ke depannya, perusahaan patungan ini akan mengembangkan empat stasiun eksisting menjadi Transport Oriented Development (TOD). Empat stasiun itu di antaranya Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Sudirman.
Empat stasiun tersebut akan menghubungkan perjalanan KRL dengan moda transportasi lainnya.
Adapun porsi pemegang saham perusahaan patungan ini, yaitu Pemprov DKI Jakarta sebesar 51 persen dan Kementerian BUMN 49 persen.