Dirut TJ Baru Dicopot Karena Tersangkut Pidana, PSI: Kerja Tim Seleksi Patut Dipertanyakan
"Kemungkinan tim seleksi memang tidak melakukan background check. Padahal background check itu hukumnya wajib," katanya
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memutuskan pembatalan pengangkatan Donny Andy S Saragih sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) yang baru.
Padahal Donny Andy S Saragih baru tiga hari menjabat.
Baca: BREAKING NEWS: Penyayat Leher Wanita di JPO Olimo Ditangkap Polisi, Diduga Gangguan Jiwa
Alasan pembatalan karena Donny tersangkut kasus dugaan pidana penipuan.
Menanggapi kejadian ini, anggota komisi B DPRD DKI fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Eneng Malianasari menyebut seleksi direksi BUMD masih buruk.
Sebab, tim seleksi tidak memeriksa latar belakang yang bersangkutan.
Padahal pengecekan latar belakang jadi hal wajib.
Jika dugaan tidak mengecek rekam jejak Donny, maka patut dipertanyakan apa alasan mereka sehingga urung melakukan hal tersebut.
"Kemungkinan tim seleksi memang tidak melakukan background check. Padahal background check itu hukumnya wajib. Jika ini yang terjadi, maka perlu dipertanyakan mengapa tim seleksi bisa ceroboh," kata Eneng kepada wartawan, Selasa (28/1/2020).
Eneng menilai tim seleksi sebenarnya sudah mempelajari rekam jejak.
Namun dia mempertanyakan mengapa mereka tidak bisa mendeteksi kasus yang menjerat Donny.
Padahal kasus penipuan yang melibatkan Donny sudah sampai tingkat kasasi.
semestinya, lanjut Eneng, tim seleksi bisa dengan mudah mendapatkan informasi perihal perkara tersebut.
"Kemungkinan lain, tim seleksi sudah menjalankan background check, tapi tidak bisa mendeteksi. Tapi kok rasanya tidak mungkin," ungkap dia.
Sementara itu, Donny Andy S Saragih mengatakan kasus yang menjerat dirinya bukan permasalahan pribadi saja, melainkan juga dari korporasi lamanya.
Saat itu Donny menjabat sebagai Direktur PT Eka Sari Lorena Transport.
Baca: Cerita ABK KM Perindo Bertahan Hidup Terombang-ambing di Laut Selama 12 Jam Tanpa Alat Bantu
Katanya masalah tersebut ialah pemalsuan dokumen negara demi bisa lolos Initial Public Offering (IPO).
"Masalah itu, masalah korporasinya bukan masalah saya sendiri, itu terjadi saat saya jadi direktur di Lorena. Masalahnya adalah pemalsuan dokumen negara yang dilakukan untuk bisa lolos IPO. karena saat itu dokumen tidak ada untuk kelengkapan mau IPO. IPO itu initial public offering," kata Donny saat dikonfirmasi.