Virus Corona
Kebaikan Hati Tukang Lontong dan Pemilik Warteg Bagikan Makanan Gratis di Tengah Wabah Corona
Terutama membantu mereka yang harus bekerja di luar di saat sebagian besar warga tinggal berdiam diri di rumah saat Corona.
Editor:
Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jakarta tergerak hatinya untuk saling membantu sama lain di tengah wabah Corona.
Terutama membantu mereka yang harus bekerja di luar di saat sebagian besar warga tinggal berdiam diri di rumah saat Corona.
Sebutlah diantaranya Wasroni.
Dia pedagang lontong sayur di kawasan Tebet Jakarta Selatan.
Wasroni memilih tetap berjualan untuk menyambung hidup keluarganya, sembari membagi-bagikan lontong sayur cuma-cuma di jalan raya kepada petugas kebersihan atau pengemudi ojek online.
Ia berharap percik api kebaikannya dapat tersulut menjadi kobaran api semangat yang lebih besar demi membantu sesama di tengah kegelisahan akan wabah virus corona.
Baca: KWI Mengajak untuk Saling Bantu Orang yang Terdampak Wabah Virus Corona
Di dalam rumah berukuran 4 x 5 meter di Kawasan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Muhammad Wasroni (53) tinggal bersama ketiga anak dan istrinya.
Saat ditemui TribunJakarta.com, pria asal Pemalang, Jawa Tengah itu sedang berada seorang diri di dalam rumah sederhananya itu.
Istrinya, masih bekerja sebagai pembantu rumah tangga di perumahan tak jauh dari tempat tinggalnya. Sementara kedua anaknya yang masih berusia 11 tahun dan 17 bulan ikut sang ibu bekerja.
Anaknya yang paling besar berusia 23 tahun masih bekerja sebagai pembersih kaca di sebuah gedung bertingkat.
Sembari duduk di ruang tamu merangkap ruang tidur itu, Wasroni menyadari di tengah wabah pandemi corona yang meresahkan masyarakat, bukan berarti ia tak bisa bergerak untuk membantu sesama.
Sekecil apapun bantuannya, itu berarti bagi masyarakat yang dibantu.
"Orang bersedekah itu, tidak menunggu jadi orang kaya atau mampu dulu. Saya membantu semoga menjadi inspirasi bagi banyak orang," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (27/3/2020).
Ia melihat di tengah pandemi virus corona, banyak orang panik membeli sembako secara besar-besaran untuk pribadi.
Bagi orang kecil seperti dia, perilaku baru masyarakat itu seharusnya tidak hanya mementingkan diri sendiri. Mereka seharusnya turut berbagi antar sesama yang lebih membutuhkan.
Dari keprihatinan itu lah, Warsoni juga menggalang dana kepada masyarakat untuk berbagi dengan sesama.
Dibantu oleh seorang donatur, ia memasak lontong sayur yang diberikan khusus kepada masyarakat yang masih melintas di jalan seperti petugas kebersihan dan ojek daring.
"Saya memberikan kepada mereka. Pekerjaan seperti ojek daring saat ini sehari juga belum tentu dapat orderan," sambungnya.
Bagi-bagikan Sebanyak 60 porsi lontong sayur
Ia mulai mendorong gerobaknya sekira pukul tujuh pagi di kawasan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
Di tepi jalan, ia mulai membagi-bagikan sebanyak 60 porsi lontong sayur kepada masyarakat.
Wasroni membagi-bagikan lontong sayur itu dengan memanggil satu per satu orang yang melintas guna mencegah kerumunan di gerobaknya.
Dalam waktu sejam, lontong sayur buatan Wasroni tandas diberikan kepada masyarakat.
"Saya keluar jam 7 pagi, alhamdulilah jam 8 sudah selesai pulang lagi," sambungnya.
Pedagang lontong sayur yang berdagang sejak 1984 itu berharap langkah yang dilakukannya bisa menginspirasi banyak orang untuk menebar kebaikan.
Tak hanya hari ini, ia akan tetap membagi-bagikan makanan semampunya.
Sekalipun datang dari orang kecil, perbuatan Wasroni seolah menjadi sebuah oase di tengah kegelisahan menghadapi virus corona yang melanda dunia.
Kebaikan hati pemilik warteg
Begitu juga cerita pemilik warteg.
Meski turut terdampak wabah virus Corona, Sonny Mahendra (41) memanfaatkan peluang untuk menebar kebaikan.
Demi membantu para ojek daring yang masih bergelut di jalan raya, dua warteg yang dikelolanya menyediakan makan gratis bagi mereka setiap Jumat.
Dua warteg itu bernama Warteg Kharisma Bahari yang berada di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan Warteg Beken di Jalan Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Sonny menaruh perhatian lebih terhadap para ojek dalam jaringan (daring) yang pendapatannya menurun drasti.
"Saya melihat teman saya yang pengendara daring itu menurun sekali pendapatannya karena musibah ini. Untuk makan aja susah, kadang 100 ribu sehari belum tentu dapat," ungkapnya.
Baca: MUI Umumkan Pedoman dan Cara Mengurus Jenazah Muslim Korban Virus Corona
Sonny mengakui usaha warungnya juga sedang menurun, akan tetapi ia beralasan tak ada alasan tidak bersedekah.
"Iya nanti Allah SWT yang menggantinya. Walaupun keadaan sulit, kita pun berbagi juga susah. Jangan sampai keadaan kita yang juga sulit jadi enggak bisa berbagi. Justru saat itu kita dibutuhkan. Walaupun keadaan kita juga pas-pasan," bebernya.
• Melawan Petugas, Kaki Dua Jambret Handphone Kapolsek Matraman Dilumpuhkan Timah Panas
Sebelum ada wabah Corona, dua warteg miliknya itu sudah rutin membagi-bagikan makanan gratis kepada warga.
Tak lupa, mereka menuliskan doa di kertas sebelum menyantap makanan rumahan ala warteg.
Ajakan saling bantu
Ajakan saling bantu di tengah wabah Corona terus berdatangan dari berbagai pihak.
Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Antonius Steven mengajak umat Katolik untuk mendoakan dan membantu orang-orang yang sangat terdampak wabah virus corona (Covid-19).
Romo Steven, menyebut ajakan itu telah diserukan kepada umat sebagai petunjuk dari keuskupan.
"Kita diminta untuk membantu orang-orang yang sangat terdampak di dalam persoalan ini," kata Romo Steven di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).
Selain itu, Romo Steven mengatakan, dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, pihaknya mengaka umat Katolik bersama-sama dengan pemerintah bersama-sama bisa melawan pandemi corona itu.
Baca: Banyak Warga Mulai Mudik, Marwan Jafar Minta Gedung Sekolah di Daerah Jadi Tempat Isolasi
Secara khusus, ia juga mengajak umat Katolik yang sedang menjalankan masa prapaskah ini untuk berdoa agar bisa terlepas dari wabah corona, serta mendoakan semua orang yang berjuang melawan corona termasuk dokter, tim medis dan semua pihak lainnya.
"Kita doakan bukan dengan kerumunan, tetapi kita doakan dari rumah kita masing-masing," ucapanya.
Romo Steven juga mengharapkan umat mengikuti perayaan-perayaan gerejani yang tetap dirayakan para uskup dan para imam tanpa berkumpul.
Namun, bisa mengikuti lewat live streaming atau media komunikasi digital yang telah ada.
Tak lupa, para uskup meminta seluruh umat untuk memberi dukungan lewat gerakan solidaritas dengan berkasih dan berbuat di tempat masing-masing, termasuk mengajak sesama untuk tinggal di rumah, menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun.
"Mari kita saling menguatkan dan saling meneguhkan dalam menghadapi persoalan ini," katanya.
Sumber: Tribun Jakarta/Tribunnews.com/Fransiskus