Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Jelang Ramadhan, Manusia Gerobak Mulai Bermunculan di Jakarta

Petugas petugas Satpol PP Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, menggelar razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Kamis (23/1/2020).

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Irwan Rismawan
Manusia gerobak berada di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2020). Pemerintah memprediksi, dalam skenario sangat buruk angka kemiskinan di Indonesia bisa bertambah mencapai 3,78 juta orang dampak pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Bulan Ramadan biasanya manusia gerobak maupun pengemis mulai marak ditemui di beberapa ruas jalan di Jakarta, seperti di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Manusia gerobak istilah yang dipakai untuk warga tak mampu yang menggunakan gerobak untuk mencari nafkah sekaligus tempat tidur bersama keluarganya di pinggir jalan.

Namun, kedatangan mereka bukan karena jelang Ramadan saja, melainkan karena kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.

Tidak adanya penghasilan membuat mereka pun turun ke jalan.

"Ya memang saat ini kita lihat mulai banyak ya, karena situasinya yang tadinya dia dapat penghasilan dari asongan atau apa, sekarang udah enggak ada."

"Ditambah sekarang udah mulai bulan puasa," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Perangin Angin, Selasa (21/4/2020).

Di sisi lain, menurut Ngapuli, keberadaan para pengemis ini bukan untuk meminta uang, melainkan karena banyak pengendara yang memberikan makanan kepada mereka.

Sehingga, hal ini dimanfaatkan oleh para pengemis itu.

"Jadi memang kebanyakan ini karena ada beberapa pengendara yang bagi-bagi makanan."

"Nah, ini yang dimanfaatkan oleh mereka," ungkapnya.

Kondisi ini memang cukup menyulitkan bagi Sudinsos untuk melakukan tindakan.

Terlebih, keberadaan mereka karena faktor kesulitan pemasukan di tengah pandemi covid-19.

Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan jajaran Satpol PP untuk melakukan teguran tanpa adanya penindakan.

Sehingga, dengan begitu, mereka tidak berkumpul di dalam satu titik.

"Kita sudah ada arahan dari pimpinan kita tidak bisa menjangkau mereka. Jadi hanya bisa menghalau," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan