Rabu, 27 Agustus 2025

Polda Metro Jaya Benarkan Tangkap Ravio Patra, Diduga Sebarkan Berita Keonaran

Yusri mengatakan, Ravio Putra diduga menyebarkan berita yang mengandung kebencian, keonaran dan kekerasan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
LinkedIN
Ravio Patra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya membenarkan telah menangkap Ravio Patra Anggota Open Government Partnership Steering Committee (OGP SC), Ravio Patra pada Rabu (22/4/2020) kemarin. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Dia ditangkap di kawasan Jalan Gelora, Menteng, Jakarta Pusat.

"Memang saya membenarkan tadi malam dari Dirkrimum Polda Metro Jaya mengamankan seseorang insial RPA. TKP penangkapan di daerah Jalan Gelora Menteng," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Kamis (23/4/2020).

Baca: Kemenhub Tegaskan Larangan Mudik Berlaku untuk Keluar Masuk dari Wilayah PSBB dan Zona Merah

Yusri mengatakan, Ravio Patra diduga menyebarkan berita yang mengandung kebencian, keonaran dan kekerasan.

Saat ini yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya.

Baca: Jokowi Sebut Mudik dan Pulang Kampung Hal Beda, Iwan Fals: Presiden Kesrimpet Kali

"Yang bersangkutan memang diduga menyiarkan berita onar atau kekerasan atau menyebarkan berita ujaran kebencian. Sementara yang bersangkutan masih dilakukan pendalaman pemeriksaan oleh Krimum Polda Metro Jaya. Kita tunggu saja hasil pemeriksaanya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Aktivis media sosial sekaligus Anggota Open Government Partnership Steering Committee (OGP SC), Ravio Patra dikabarkan ditangkap kepolisian pada Rabu (22/4/2020) malam.

Tidak jelas alasan penangkapan aktivis yang kerap memberikan kritik di media sosial tersebut.

Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto ketika ditanya terkait kabar penangkapan Ravio. Damar bilang, temannya tersebut ditangkap pada Rabu malam.

Baca: Ahli Obat-obatan di AS Ini Mengaku Dipecat karena Tak Sepaham dengan Donald Trump

"Benar, ditangkap semalam," kata Damar kepada Tribunnews, Kamis (23/4/2020).

Damar tidak mengetahui secara pasti alasan penangkapan Ravio. Namun beberapa jam sebelum penangkapan, Ravio sempat bercerita kepada dirinya bahwa akun whatsAppnya sempat diretas oleh orang yang tak dikenal.

Baca: Survei RRI dan Indo Barometer: 10,0 Persen Responden Sebut PSBB Langkah Yang Tidak Tepat

Hal itu diketahuinya usai mencoba membuka aplikasi WhatsApp pada Rabu (22/4/2020) sekira pukul 14.00 WIB. Namun, kata Damar, aplikasi WhatsApp Ravio terdapat notifikasi 'You've registered your number on another phone'.

"Dicek ke pesan inbox SMS, ada permintaan pengiriman OTP," kata Damar.

Setelah insiden peretasan itu, Damar meminta Ravio segera melaporkan kejadian itu kepada manajemen WhatsApp. Selanjutnya, Head of Security Whatsapp membenarkan adanya pembobolan tersebut.

"Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan. Pelaku pembobolan menemukan cara mengakali nomer mereka untuk bisa mengambil alih Whatsapp yang sebelumnya didaftarkan dengan nomor Ravio. Karena OTP dikirim ke nomer Ravio, besar kemungkinan pembobol sudah bisa membaca semua pesan masuk lewat nomer tersebut," jelasnya.

Setelah dua jam, akun Whatsapp Ravio akhirnya berhasil dipulihkan oleh pihak WhatsApp. Namun selama akunnya dikuasai peretas, Ravio terkaget akunnya digunakan peretas untuk menyebarkan pesan provokasi.

Baca: Kakak Adik 2 Hari Tak Makan, Tanyakan Nasi Saat Petugas ke Rumah, Ternyata Keterbelakangan Mental

"Saya katakan motif penyebaran itu adalah plotting untuk menempatkan Ravio sebagai salah satu yang akan membuat kerusuhan," ungkapnya.

"Saya minta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan semua bukti. Agar kami bisa memeriksa perangkat tersebut lebih lanjut," sambungnya.

Tak lama setelah aksi pesan berantai itu, Ravio kembali bercerita kepada Damar bahwa dirinya kerap dicari oleh orang yang tak dikenal. Hal itu diketahuinya dari penjaga indekosnya.

Baca: Namanya Masuk Daftar Penerima Bansos, Anggota DPRD DKI Ini Duga Tak Ada Pelibatan RT/RW

"Sekitar pukul 19.14 WIB, Ravio menghubungi saya dan mengatakan "Mas, kata penjaga kosanku ada yang nyariin aku rapi udah pergi. Tampangnya serem kata dia," jelasnya.

Ia kemudian mengintruksikan Ravio untuk segera mematikan dan mencabut baterai ponselnya dan pergi ke rumah aman. Menurut Damar, obrolan itu merupakan percakapan terakhirnya dengan Ravio.

"Sudah lebih 12 jam tidak ada kabar. Baru saja saya dapat informasi, Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah aman," pungkasnya.

Berikut isi pesan yang disebarkan oleh peretas yang menggunakan WhatsApp Ravio:

KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR!

AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH
 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan