Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Diduga Bunuh Diri, Ahli Beberkan Sejumlah Kemungkinan Penyebabnya

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amrie memberikan analisinya terkait dengan dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pasien positif Covid

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). Pemerintah menyiapkan 2.500 kamar tidur di tower enam dan tujuh Wisma Atlet yang digunakan sebagai RS Darurat Covid-19 untuk penanganan pasien Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli psikologi forensik,Reza Indragiri Amriel memberikan analisisnya terkait dengan dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Reza meminta pihak yang berwenang perlu mencari tahu latar belakang dari kehidupan pasien tersebut.

Sehingga dapat diketahui secara pasti penyebab yang medorong aksi bunuh diri tersebut.

"Adakah kemungkinan depresi (reaktif) itu bukan semata-mata karena penyakit yang dia anggap tak bisa sembuh?

"Atau mungkinkah sisi kehidupan lainnya seperti keluarga morat-marit, pekerjaan hilang, dan lain sebagainya, atau juga menumpuk, mendorong dia bunuh diri?" bebernya.

Baca: Kabar Baru RSD Wisma Atlet: Rawat 1.561 Orang hingga Dugaan Pasien Positif Bunuh Diri Loncati Tower

Reza juga meminta apakah obat-obatan untuk Covid tidak punya efek samping yang mendorong orang berperilaku berisiko, seperti halusinasi atau mental breakdown.

Pria yang juga sebagai konsultan Lentera Anak Foundation ini menegaskan, padahal World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah wanti-wanti, di masa seperti ini.

Pandemi virus sangat mungkin disusul atau disertai dengan pandemi gangguan kejiwaan.

"Depresi, psikosis, skizofrenia bisa naik 3-5 persen. Pandemi gangguan kejiwaan bahkan mungkin berlangsung lebih lama, karena tak tampak, cenderung diingkari dan ditutup-tutupi, sehingga membuat pertolongan terlambat."

"Bukan hanya pasien. Di sejumlah negara, sekian banyak pekerja medis juga bunuh diri. Penyebabnya, diperkirakan, adalah keletihan ekstrem lahir batin," tandas Reza.

Baca: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Sintang, Diduga Bunuh Diri Karena Putus Cinta

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam tangkapan layar di Youtube Kompas TV 15 Mar 2017
Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam tangkapan layar di Youtube Kompas TV 15 Mar 2017 (Kompas TV)

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, diduga bunuh diri dengan meloncat dari Tower 6.

Pasien tersebut diketahui berinisial SP berusia 42 tahun.

"Satu orang meninggal bunuh diri lompat dari Tower 6, atas nama SP, 42 tahun, positif Covid-19," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian Tribunnews kutip dari Kompas.com.

Saat dikonfirmasi, Aris mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai peristiwa tersebut. Ia mengatakan, data perkembangan harian kasus Covid-19 berasal dari pihak RSD Wisma Atlet.

"Sesuai data yang saya kirim itu, saya masukan di data laporan hari ini. Kita enggak tahu peristiwa persisnya, itu dari sana (Wisma Atlet)," kata Aris.

Hingga Rabu (9/9/2020) kemarin, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, tengah menangani 1.561 pasien yang terkonfirmasi positif virus corona. Sementara, pasien suspek sebanyak satu orang.

Baca: Kenali Gejala Stres Akibat Pandemi hingga Solusinya

Secara keseluruhan, terdapat 1.562 pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit dadakan tersebut. Pasien rawat inap tersebut terdiri dari 811 laki-laki dan 751 perempuan.

Secara lebih rinci, jumlah pasien rawat inap bertambah 8 orang dalam 24 jam terakhir sejak Selasa (8/9/2020).

Semula, terdapat 1.614 orang menjadi 1.570 orang.

Sedangkan, pasien terkonfirmasi positif bertambah 8 orang, dari 1.554 orang menjadi 1.562 orang.

Kemudian, pasien suspek tetap satu orang.

Update Corona di DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui website resmi penanganan Covid-19, corona.jakarta.go.id, memberikan informasi update kasus Corona.

Berdasarkan pantauan Tribunnews pada Kamis (10/9/2020) pukul 16.30 WIB, diketahui orang terkonfirmasi positif bertambah 1.450 kasus baru.

Total ada 51.287 orang telah terpapar Covid-19 dan 11.696 di antaranya merupakan orang berstatus positif aktif.

Berdasarkan penambahan kasus di atas, DKI Jakarta kembali mencatat jumlah penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia pada hari ini.

Di hari sebelumnya, Rabu (9/9/2020) DKI Jakarta mencatat penambahan kasus sebanyak 1.004 orang.

Baca: Kasus Corona di Indonesia Bertambah 3.861 Kasus Baru, Berikut Daftar Persebaran di 34 Provinsi

Sedangkan korban yang meninggal dunia bertambah 18 orang, sehingga total ada 1.365 orang meninggal akibat Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Kabar baiknya, 38.226 orang telah dinyatakan sembuh dari paparan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini.

Angka di atas hasil penambahan 981 kasus sembuh baru di DKI Jakarta.

Catatan:

Ada perbedaan data terkait kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta.

BNPB menyebut, penambahan kasus ada 1.274 sedangkan corona.jakarta.go.id melaporkan ada 1.450 kasus baru.

Baca: Capai Rekor Tertinggi, Kasus Corona Indonesia Tambah 3.861 Pasien pada 10 September 2020

Update Corona di Indonesia

Update Corona Indonesia 10 September 2020
Update Corona Indonesia 10 September 2020 (https://twitter.com/BNPB_Indonesia)

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberikan informasi terbaru terkait kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Lewat akun Twitter @BNPB_Indonesia, diketahui pada Kamis (10/9/2020), jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah 3.861 kasus, sehingga total menjadi 207.203 kasus.

Sedangkan, pasien meninggal dunia terkonfirmasi Covid-19 bertambah 120, sehingga total menjadi 8.456 orang.

Kabar baiknya, sebanyak 147.510 pasien sembuh dengan jumlah penambahan 2.310 orang.

Data suspek berjumlah 95.501 orang, sedangkan angka spesimen ada 34.909 di Indonesia.

Baca: Update Corona Indonesia 10 September 2020 & Sebarannya per Provinsi: Total Kasus Mencapai 207.203

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan