Warga 'Gedongan' Bercocok Tanam Secara Organik, Keuntungan Jual Sayur Dijadikan Uang Kas RT
Atas seizin Ketua RT / RW, mereka berinisiatif menanam pohon sayuran jenis kangkung, bayam dan sayuran lainnya secara organik di sebuah lahan kosong
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga RT 07 RW 011 Kluster Pulau Panggang Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat yang dikoordinasi Pak Amir dan Pak Jimmy bersama istri serta didukung seluruh warga RT memanfaatkan lahan kosong yang selama ini didiamkan oleh pemiliknya.
Atas seizin Ketua RT / RW, mereka berinisiatif menanam pohon sayuran jenis kangkung, bayam dan sayuran lainnya secara organik.
Hasil penjualan sayur yang dipanen akan menjadi uang kas RT setelah dikurangi dengan biaya produksi.
"Apa yang kami lakukan didasarkan rasa senang, hobi yang pas saat pandemi yang belum kunjung berakhir," kata Th Suliantoro, tokoh masyarakat setempat dalam keterangannya, Rabu (7/10/2020) .
Apa yang mereka mereka lakukan akan menjadi multiplier effect atau effek berganda yakni warga memakan makanan sehat bebas pestisida.
Baca: Risiko Kesehatan yang Ditanggung karena Kurang Makan Buah-buahan dan Sayur
"Warga di luar komplek bisa ikut membeli sayuran, lingkungan tempat tinggal menjadi tertata rapih dan serba hijau, warga 'betah' dan bersemangat tinggal di rumah," kata Suliantoro.
Dikatakannya, saat ini cukup banyak kegiatan warga di berbagai daerah yang saling ber lomba lomba melakukan kegiatan kreatif dan menghasilkan manfaat dengan banyak cara.

Misalnya, menanam pohon sayur organik dalam pipa pralon, ternak ikan lele dalam ember / tong plastik dan di atasnya dikelilingi dengan tanaman sayur.
"Warga Kluster Pulau Panggang Blok R telah membuktikan dan tidak berlebihan bila dikatakan kami jadi contoh bagi komplek perumahan lain," katanya.
"Kami panen dan buka penjualan sayur organik hingga hari Sabtu 10 Oktober 2020," ujar Ibu Amir sambil mempromosikan sayuran organiknya.