Kamis, 21 Agustus 2025

Kapolda Metro Jaya Beberkan Modus Pelaku Begal Pesepeda

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana membeberkan modus pelaku begal yang menyasar pesepeda

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/JEPRIMA
Pesepeda saat melintasi spanduk himbauan tindak kejahatan yang bertuliskan Waspada Jambret 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana membeberkan modus pelaku begal yang menyasar pesepeda.

Kata dia, umumnya mereka bergerak empat orang dengan dua sepeda motor.

"Biasanya mereka menggunakan sepeda motor berboncengan, atau dua motor jadi berempat mereka," kata Nana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap 10 Orang Pelaku Begal Pesepeda

Pertama-tama pelaku akan lebih dulu mengamati calon korbannya.

Mereka memilih korban yang bersepeda sendirian atau terlepas jauh di belakang rombongan.

Setelah korban ditentukan, para pelaku akan menguntit secara perlahan dari belakang.

Ketika situasi dan kondisi dirasa tepat, lalu pelaku membagi tugas.

Motor pertama akan mendahului korban, berpura - pura meminggirkan kendaraan di bahu jalan.

Baca juga: 7 Pelaku Begal Pesepeda Ditangkap Polisi, Satu di Antaranya Kasus Kolonel Marinir TNI

Kemudian motor kedua akan langsung memepet korban, mengincar tas pinggang atau HP korban yang biasanya diletakkan di bagian setang sepeda.

"Kalau berempat biasanya motor 1 lewati dulu, lalu pura - pura berhenti ke pinggir, yang belakang mepet langsung mengambil atau merampas tas atau HP yang ada.

Biasanya para pesepeda menaruh di tas belakang atau di setang sepeda," jelas Nana.

Berkaitan dengan modus pelaku begal itu, Nana mengimbau kepada masyarakat yang berolahraga sepeda untuk menghindari menaruh barang berharga di bagian setang.

Baca juga: Tukang Ojek Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Jalan Papanggo Jakarta Utara, Diduga Korban Begal

Baiknya lanjut Nana, pesepeda tak perlu membawa barang berharga seperti HP saat berolahraga.

Kalaupun harus dibawa, sebisa mungkin diletakkan pada tempat yang tersembunyi.

"Kalau HP ditaruh di tas pinggang, di setang, ini tentu memancing pelaku melakukan pembegalan itu.

Jadi tentu kita berharap masyarakat dari beberapa kejadian ini menjadi pengalaman bagi masyarakat lainnya," pungkas dia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan