Cerita Babi Ngepet yang Hanya Rekayasa, Dalangnya Ternyata Oknum yang Ingin Terkenal
Kecurigaan mengenai babi ngepet yang terjadi di Depok, Jawa Barat, beberapa hari terakhir adalah hoaks akhirnya terbukti.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Kecurigaan mengenai babi ngepet yang terjadi di Depok, Jawa Barat, beberapa hari terakhir adalah hoaks akhirnya terbukti.
Isu babi ngepet hanya sebuah rekayasa oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Bahkan akibat peristiwa ini, seorang ibu terkena imbasnya.
Ia terkena fitnah karena orang di rumah saja namun tak kerja sempat dituduh piara babi ngepet.
Apalagi narasi penangkapan babi ngepet dilakukan dengan cara telanjang.
Baca juga: Karang Cerita Babi Ngepet di Sawangan Depok Sejak Maret, Adam Dibantu 8 Temannya
Isu babi ngepet pun seolah tak relevan lagi dengan zamannya.
Yakni zaman serba digital, ditambah era pandemi corona, dimana orang mendapatkan uang tak harus keluar rumah.
Tak harus pergi ke kantor karena di rumah saja menjadi perilaku yang disarankan.
Dan benar saja, berita tentang babi ngepet di Depok, tak sesuai fakta.
Berita itu ternyata direkayasa seseorang dan kini pelakunya diamankan polisi.
Baca juga: Tak Komentari Soal Viralnya Babi Ngepet, Maia Estianty Singgung Kisah Anjing Ashabul Kahfi
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).
Imran menjelaskan, rekayasa dimulai ketika di permukiman itu, beberapa warga mengeluh uangnya hilang Rp 1 juta-Rp 2 juta.
Tersangka AI kemudian memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang yang dibeli harganya Rp 900.000, dengan ongkos kirim Rp 200.000.
"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya, karena ini merupakan salah satu tokohlah sebenarnya, tapi disebut tokoh juga tidak terlalu terkenal, jadi supaya dia dianggap saja," ungkap Imran.
Baca juga: Warga Depok Dihebohkan Makhluk Diduga Babi Ngepet Berkeliaran Dini Hari, Ini Kata BPBD
AI lalu bekerja sama merekayasa penangkapan babi itu dengan delapan temannya.
Cerita-cerita soal penangkapan babi secara telanjang bulat juga bohong.
"Seolah-olah mengarang cerita, ada tiga orang, satu orang turun tanpa menapakkan kaki, kemudian keduanya pergi naik motor, tiba-tiba satu setengah jam berubah jadi babi, padahal itu tidak benar. Sudah direncanakan," jelas Imran.

Polisi menjerat AI dengan Pasal 10 ayat 1 atau 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946. AI terancam kurungan 10 tahun penjara.
Sementara itu, delapan rekan AI saat ini masih diproses polisi.
Depok heboh isu babi ngepet
Isu soal babi ngepet ini mendadak viral di media sosial kemarin, Selasa (27/4/2021).
Video seekor babi hutan yang dimasukan ke dalam kandang menjadi tontonan ramai warga di Bedahan, Sawangan, Depok.
Tak hanya itu, yang membuat semakin heboh, seorang pria dengan pengeras suara dengan gaya meyakinkan menyebut itu bukan hanya sekadar babi, melainkan manusia yang berubah menjadi babi.
Dia pun menceritakan detik-detik penangkapan babi itu hingga melibatkan enam orang yang harus telanjang di sebuah kebun.
Dia juga mengaitkan soal laporan warga yang merasa kehilangan uang denga keberadaan babi ngepet ini.
Anehnya lagi, narasi yang dibuat menyebutkan bahwa babi yang sudah ditangkap itu semakin lama semakin mengecil.
“Terakhir itu berat 15 kilogram, tinggi babi dan lebar 15 centimeter, seperti kucing,” ujar Ketua RW setempat, Abdul Rosad seperti dilansir Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021).
Karena kabar soal penangkapan babi ini membuat banyak warga berdatangan hingga akhirnya menimbulkan kerumunan, babi itu akhirnya dipotong dan dikubur warga.
Sebelum disembelih, sejumlah warga sekitar pun bahkan menggelar pengajian terlebih dahulu.
“Karena kalau enggak dieksekusi dari sekarang, itu mengakibatkan kerumunan orang semakin banyak," ujar Suhanda
"Karena sekarang kita lagi pencegahan Covid-19, makanya kita cepat-cepat dari RT, dari RW, mengatakan harus dieksekusi secepatnya supaya tidak ada kerumunan banyak-banyak,” pungkasnya.
Kehilangan Uang
Seperti diketahui, setelah berbulan-bulan warga di lingkungan RW 04, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat diresahkan dengan banyaknya kasus kehilangan uang.
Ketua RW 04 Abdul Rosad mengatakan, kehilangan uang yang dialami warga kerap terjadi setiap malam Selasa dan malam Sabtu.
Pada Maret lalu, Abdul mengatakan warga kerap melihat babi namun selalu hilang saat hendak ditangkap.
"Kemudian tokoh masyarakat sekitar melakukan pertemuan dan berupaya untuk menangkap dengan cara wirid," kata Abdul kepada wartawan dikediamannya, Selasa (27/4/2021).
Keberhasilan penangkapan kali ini melalui persiapan pada Senin (26/4/2021) sekitar pukul 22.30 WIB.
Kemudian, kata Abdul, warga mempersiapkan diri dan pada pukul 24.00 WIB, terlihat tiga orang menggunakan motor matic.
Di mana seorang diantaranya turun menggunakan jubah menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) kebun milik seorang warga Suratiyo dengan berjalan kaki tidak menampakan kaku di tanah.
Lalu orang tersebut berubah menjadi babi hutan warna hitam menggunakan kalung dan memakai ikat kepala warna merah.
Setelah menjadi babi, babi tersebut berlari ke sana kemari karena dikepung yang kemudian babi berhasil ditangkap warga.
"Menangkapnya menggunakan sorban warna hijau. Setelah ditangkap terus ditaburi garam kasar dan disabet dengan sapu lidi berjumlah tujuh batang, lalu dikandangin di kebun warga," tuturnya. (Wartakota/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Heboh Berita Babi Ngepet di Sawangan, Depok, Ternyata Cuma Rekayasa, Ini Pelakunya