Senin, 25 Agustus 2025

Penanganan Covid

Gubernur Anies Angkat Bicara Soal Warganya Sakit, Kejang dan Meninggal Setelah Vaksin AstraZeneca

Pemuda warga Buaran mengeluh demam, linu dan sakit kepala hebat hingga meninggal  usai vaksinasi AstraZeneca kasus ini jadi perhatian pemerintah pusat

TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Lokasi makam Trio Fauqi Firdaus di Buaran, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus seorang pemuda di Jakarta Timur yang meninggal usai vaksinasi AstraZeneca jadi perhatian.

Level Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga pemerintah pusat memberikan perhatian serius pada peristiwa ini.

Anies bahkan meminta pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan benar-benar serius mengawal kasus ini.

Terlebih saat ini pemerintah sedang membangun kepercayaan masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi.

Baca juga: DPR Desak KIPI Segera Turun Tangan Selidiki Penyebab Pria Meninggal Usai Vaksinasi AstraZeneca

Reaksi Anies Ada Warganya Meninggal Setelah Vaksin AstraZeneca

Trio Fauqi Firdaus (Alm), meninggal pada Kamis (6/5/2021).

Almarhum disuntik vaksin AstraZeneca pada satu hari sebelumnya.

Mulanya almarhum merasa demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin.

Kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis.

Almarhum dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Kementerian Kesehatan turut berduka atas meninggalnya Almarhum dan hasil investigasi Komnas dan Komda KIPI bisa segera didapatkan.

Komnas KIPI merupakan, lembaga kredibel dan independen yang memiliki fungsi dalam mengawasi pelaksanaan vaksinasi khusus untuk kejadian ikutan pasca imunisasi.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.

Baca juga: Masjid di Kota Bekasi Gelar Salat Ied Berjamaah dengan Protokol Kesehatan Ketat 

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat atau dalam hal ini Kementerian Kesehatan.

Dalam pertemuan itu, Anies meminta pemerintah pusat memberi perhatian khusus terhadap kasus ini.

"Kejadian ini perlu menjadi perhatian amat serius, karena kami sedang membangun kepercayaan masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi," ucapnya, Senin (10/5/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun mengusulkan agar Kemenkes memperketat aturan soal vaksinasi Covid-19 buatan Inggris ini.

Sebab, kasus seperti ini juga terjadi di negara lain yang menggunakan vaksin AstraZeneca.

"Kami sampaikan usulan untuk dibuatkan tambahan ketentuan di dalam screening untuk bisa mencegah terjadinya risiko fatalitas sebagai efek sampai dari vaksin," ujarnya.

Dalam usulannya, Anies meminta agar vaksin AstraZeneca ini hanya diberikan kepada warga berusia di atas 40 tahun.

"Karena kita ketahui, laporannya ada risiko pembekuan kalau dilakukan vaksinasi pada orang-orang yang berusia relatif muda," kata dia.

"Di beberapa negara eropa ada pembatasan usia, bahkan ada yang di atas 60 tahun" tambahnya menjelaskan.

Setelah Vaksin AstrZeneca, Trio Fauqi Mengeluh Demam, Sakit kepala dan Linu di Sekujur Tubuh

Seorang pemuda asal Buaran, Jakarta Timur, Trio Fauqi Firdaus (22) alami demam, linu, sakit kepala hingga meninggal dunia beberapa jam setelah vaksin.

Trio Fauqi Firdaus (22) merupakan pemuda asal Buaran yang bekerja di Pegadaian.

Namanya ramai diberitakan sejumlah media lantaran keadaannya setelah menjalani vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021) lalu.

Menurut keterangan kakaknya, Viki, adiknya itu mengeluhkan demam, pusing hingga linu disekujur tubuh setelah tiba di rumah.

"Berdasarkan informasi yang diterima dari keluarga terutama ibu dan adik saya, Vika. Alhamarhum pulang bekerja pada Rabu sekitar pukul 15.30 WIB.

Dia cerita baru melaksanakan vaksin.

Selain bercerita tentang vaksin dia bercerita keluhan yang dia rasakan saat itu.

Dia merasakan sakit kepala yang luar biasa, badan sekujur tubuh, sekujur tulangnya itu berasa linu sakit dan dia mengalami demam tinggi," jelas Viki di Jakarta Timur, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Polisi Bongkar Peredaran Narkoba di Bogor, Modus Pengiriman 7,5 Kg Ganja Dicampur Bumbu Dapur 

Lantaran tak kunjung membaik, jelas Viki, adiknya tak bisa tidur dan ditawari obat warung oleh ibunya.

Namun, Trio menolak tawaran tersebut dan sempat mengajak untuk berobat ke klinik terdekat.

"Dia sempat ngelantur, ya mungkin karena demam yang tinggi ya. Dia bilang bahwa sudah ditunggu neneknya. Terus gak bisa tidur, mencoba menghubungi temannya untuk dianter ke dokter.

"Minta anter kakaknya, Vika atas saran orang tua saya juga. Namun Vika berhalangan dan paginya baru ke klinik," lanjutnya.

Baca juga: Bukan Cuma di Darat, Pemudik Naik Kapal Nelayan Juga Diminta Putar Balik, Bahkan Ada yang Coba Kabur

Sebelum ke klinik, Trio sempat melaksanakan sahur dan berbalas pesan ke rekan kerjanya.

Namun, menjelang siang dirinya sempat kejang dan segera dilarikan ke klinik namun nyawanya tak tertolong.

"Kemudian disarankan ke RS besar. Kemudian kamis siang sudah dinyatakan meninggal. Saya tanya apa jenis vaksinnya AstraZeneca," ucap Viki.

"Keluhan lain sebelum divaksin? enggak ada. Dia menjalani aktivitas kerja, hobinya. Hari Minggunya masih ikut lomba burung dengan teman-temannya dan keluarga tidak menemukan riwayat sakit keras selama hidup almarhum," tambahnya.

pemuda meninggal setelah vaksin astrazaneca 2
Lokasi makam Trio Fauqi Firdaus di Buaran, Jakarta Timur, Senin (10/5/2021)

Keluarga Minta Kejelasan

Terkait hal tersebut, pihak keluarga masih menunggu keterangan jelas dari instansi terkait perihal vaksin.

Keluarga berharap ada penjelasan konkrit perihal vaksin AstraZeneca.

"Kita menunggu tindak lanjut dari beberapa instansi terkait dan juga terutama pemerintah untuk menjadi perhatian bersama. Kalau langkah preventif hukum belum ya mungkin harus berkonsultasi dengan beberapa lawyer yang kamj tunjuk.

Yang kami butuhkan hanya kejelasan kenapa bisa terjadi seperti ini agar menghindari hal ini kepada yang lain," tandasnya.

Respons Komnas KIPI, Bakal Investigasi

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari angkat bicara terkait kasus meninggal dunia pria berusia 22 tahun di Jakarta, sehari setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

Hingga saat ini penyebab meninggalnya pemuda tersebut masih belum cukup bukti untuk dikaitkan dengan vaksinasi.

pemuda meninggal setelah vaksin astrazaneca
Keluarga berdoa di makam Trio Fauqi Firdaus yang berlokasi di Duren Sawit Jakarta Timur. Almarhum meninggal usai menerima vaksinasi Covid-19 jenis AstraZeneca.

Ia mengatakan pihaknya belum mendapatkan cukup bukti untuk mengaitkan kejadian itu dengan vaksinasi.

Meski demikian, pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut.

“Komnas bersama Komda DKI sudah melakukan audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (10/5/2021). (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan