Selasa, 12 Agustus 2025

Formula E

Kritik Pedas PDIP Tanggapi Anggaran Sirkuit Formula E di Ancol Mendadak Bengkak Rp 10 Miliar

Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar dari Rp 50 miliar jadi Rp 60 miliat, ini jadi bahan kritik pedas PDIP

Warta Kota/YULIANTO
Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/YULIANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lagi-lagi, PDIP terus melontarkan kritik pedas terhadap ajang balap Formula E yang kini dalam proses pembangunan sirkuit di Ancol.

Mulai dari penjualan tiket yang mulai dijual tapi lintasan belum jadi.

Lalu penggunaan bambu untuk material pembangunan lintasan karena kendala tanah berlumpur dianggap tak ramah lingkungan.

Kali ini soal anggaran sirkuit bengkak Rp 10 miliar.

Berikut sejumlah kritikan pedas PDIP terkait anggaran yang bengkak:

Politisi PDIP Soroti Anggaran Formula E yang Tiba-tiba Membengkak Rp10 M, Singgung Kontrak Abal-abal

Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E diketahui membengkak Rp10 miliar.

Padahal, mulanya nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp50 miliar.

Namun, anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp60 miliar.

Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Mengetahui hal ini, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono langsung menyebut kontrak tersebut abal-abal.

Sebab, kontrak tersebut tidak sesuai dengan nilai awal dan malah bertambah ditengah pembangunan sirkuit Formula E.

"Membengkak tuh gimana ceritanya ? Itu namanya kontrak abal-abal itu. Kontrak itu kan sudah ada kesepakatan awal, kesepakatan awalnya gimana? kok tiba-tiba dalam perjalanan begitu sudah dikerjakan ada pembengkakan biaya yang tidak masuk akal begitu," katanya kepada awak media, Senin (7/3/2022).

Menurutnya, sebuah kontrak tentulah sudah mengikat kedua belah pihak, termasuk menyoal budgeting yang dikeluarkan atau diperlukan.

Sehingga bila ditemukan perubahan di tengah jalan, tentulah harus menggunakan kontrak baru.

"Katakanlah ada yang di luar nilai kontrak ya harus lelang baru dong kan gitu. Katakanlah saya minta tolong belikan gelas tanpa tutupnya, harganya Rp50 juta tapi dalam perjalannya aku minta tutup. Berarti kan tutup ini harus kontrak baru logikanya begitu,"

"Karena kontrak pertama harga 50 itu ABCDE Ketika ada tambahan ya ada konsekuensinya, ada tambahan biaya, dalam bicara tambah biaya ya engga bisa, sekedar ya sudah nambah, y engga bisa begitu dong. Kalau mau seperti itu ya kontrak baru," ujarnya.

Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak Rp10 M, Gembong PDIP: Bisa Selesaikan Banjir

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut bengkaknya anggaran pembangunan sirkuit Formula E bisa digunakan untuk pengendalian banjir di Ibu Kota.

Diketahui, anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak dari Rp50 miliar jadi Rp60 miliar, atau naik Rp 10 miliar.

Menurut Gembong, itu bisa digunakan untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta.

"Aduh itu sudah bisa menyelesaikan persoalan banjir itu. Kan sejak awal saya sudah curiga, curiga penetapan pemenang ditujukan Jakon, (PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama) itu aja sudah mencurigakan," jelasnya kepada awak media, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Bunuh, Rudapaksa dan Curi Dompet Pujaan Hati, Pekerja Serabutan Terancam 20 Tahun Penjara 

Selain itu, polititikus PDIP ini menilai seharusnya ada kontrak baru terkait penambahan dana ini.

Sebab, dikontrak yang lama tentulah hanya membahas budgeting semula.

Ia pun menduga ada kongkalikong bila tak ada kontrak baru atas membengkaknya anggaran pembangunan sirkuit Formula E.

"Kalau mau seperti itu ya kontrak baru. Ya melanjutkan yang tidak ada dalam yang pertama, karena pekerjaannya tidak sesuai dengan kontrak pertama, kan gitu loh. Itu gak bisa, itu namanya kongkalikong kalau itu lanjutan sementara kontraknya Rp50 miliar, nambahnya Rp10 miliar lagi," ungkapnya

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (Dionisius Arya Bima Suci/Tribun Jakarta)

Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak Rp10 miliar, Gembong : Emang Duit Nenek Moyangnya

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono geram dengan adanya membengkaknya anggaran lintasan Formula E senilai Rp 10 miliar.

Perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara turnamen diminta tegas terhadap perjanjian kontrak kerja dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKMP).

“Sejak awal sudah curiga dari penetapan pemenang ditujukan kepada Jakon (JKMP), karena kenapa? Awalnya dibatalkan, (lalu) ditetapkan berikutnya Jakon,” kata Gembong.

“Ditambah mencurigakan lagi sekarang ada item yang ditambah nilai nominal dari Rp 50 miliar menjadi Rp 60 miliar. Lah itu duit nenek moyangnya apa,” lanjut Gembong.

Baca juga: Asyik Santap Nasi Uduk Usai Pulang Mancing, Warga Depok Diserang Gerombolan Remaja Bersenjata Tajam

Baca juga: Balita di Depok Meninggal Kesetrum, Pria yang Bantu Menolong Juga Tewas hingga Terpental 

Menurut Gembong, Jakpro harus melakukan lelang tender ulang karena penambahan duit Rp 10 miliar tidak masuk dalam kontrak awal.

Dia menyebut, Jakpro dan JKMP tidak menyusun perencanaan yang matang dalam kegiatan konstruksi lintasan Formula E.

“Kalau kita merencanakan sesuatu kemudian dalam perjalanan terjadi pembengkakan yang luar biasa besar Rp 10 miliar. Itu angka yang besar loh, itu sudah bisa menyelesaikan persoalan banjir,” imbuhnya.

Gembong menuding, membengaknya anggaran ini juga terjadi karena Jakpro tidak mengetahui persoalan tentang sirkuit Formula E.

Padahal mereka sudah melakukan studi banding dalam turnamen Formula E di Kota Diriyah, Arab Saudi beberapa waktu lalu.

“Iya nggak ngerti Jakpro, sama saja kayak saya. Tiba-tiba sekarang saya suruh jadi Direktur Keuangan ya ngerti ngitung duit, nggak orang, kan gitu. Kan jadi repot kan gitu,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Gembong mengaku bingung dengan kerjaan yang dilakukan Jakpro.

Pasalnya duit yang dipakai Jakpro dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang bersumber dari duit rakyat.

“Jakpro itu punya duit berdasarkan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta melalui penyertaan modal daerah (PMD). Artinya Jakpro diperintahkan oleh Pemerintah DKI untuk cari duit, cari untung, lah ini nggak buntung sudah bagus. Kan repot gitu loh,” katanya.

Gembong Warsono, Sekretaris DPD Jakarta PDI Perjuangan, saat sesi foto oleh awak media dari Warta Kota-Tribun Network di Kantor DPD Jakarta PDI Perjuangan, di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/01/2022). Warta Kota/Yulianto
Gembong Warsono saat sesi foto oleh awak media dari Warta Kota-Tribun Network di Kantor DPD Jakarta PDI Perjuangan, di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/01/2022). Warta Kota/Yulianto (WARTA KOTA/YULIANTO)

Sementara itu Senior Manager PT JKMP Ari Wibowo mengatakan, nilai anggaran Rp 60 miliar tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya yakni Rp 50 miliar.

“Iya karena ada tambahan-tambahan ya. Iya betul (kayak pengerasan tanah),” ungkapnya.

Selain itu jumlah anggaran Rp 60 miliar tersebut dipastikan hanya untuk pembangunan sirkuit saja. Sementara untuk pembangunan tempat penonton tidak termasuk di dalamnya.

“Sirkuit doang. Jadi tidak masuk dalam penonton, grand standnya penonton, tribun nggak masuk,” sambung Ari.

Terkuak Penyebab Anggaran Sirkuit Mendadak Bengkak Rp10 Miliar

Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar.

Awalnya, nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp50 miliar.

Namun, kemudian anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp 60 miliar.

Hal ini diungkapkan Penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Ari Wibowo saat ditemui di kawasan Ancol.

"Kalau di tahap ini Rp60 miliar ya. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event, untuk sirkuit Rp60 miliar," ucapnya, Minggu (7/3/2022).

Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Ia menyebut, pembengkakan terjadi lantaran adanya pekerjaan tambahan untuk pengerasan tanah.

Sebab, beberapa sudut trek dulunya merupakan lahan bekas pembuangan lumpur.

"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, di seen dan ada yang unseen. Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa, itu kan unseen," ujarnya.

Pengerjaan konstruksi di tanah lunak ini pun disebutnya menjadi prioritas untuk memastikan lintasan balap kokoh dan tetap memenuhi standar.

"Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," kata dia.

"Jadi yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tuturnya.

Respons Wagub DKI Soal Anggaran Sirkuit Formula E di Ancol Bengkak Jadi Rp 60 Miliar

Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar.

Bertambahnya anggaran Formula E tersebut dari Rp 50 miliar jadi Rp 60 miliar, ditanggapi langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

"Terkait Formula E seperti yang sudah disampaikan pak Dirut JakPro (Widi Amanasto), memang ada penambahan anggaran dari 50 ke 60 miliar, karena sirkuit itu dibuat permanen," ucap Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2022).

Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Alat berat terus mengerjakan proyek pembangunan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). Progres pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer ini, kini sudah mencapai 52 persen. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Pria yang karib disapa Ariza ini juga menuturkan, dengan penambahan dana dan sirkuit dibuat secara permanen, pastinya akan dibuat dengan lebih baik dan dapat digunakan pada kegiatan lainnya.

"Jadi, dibuat lebih baik dan InsyaAllah bisa digunakan untuk kegiatan berikutnya dan lainnya."

"Kali ini tanggungjawab JakPro untuk memastikan dibuat sebaik mungkin untuk memenuhi standar yang ada," jelas dia.

Politikus partai Gerindra ini juga meyakini bahwa progres pembangunan sirkuit Formula E akan rampung sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

"Progresnya sudah pengaspalan ya, InsyaAllah sesuai dengan jadwal," ucapnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan