Senin, 29 September 2025

Bacok 3 Warga Depok, Keganasan Gangster T2CR Buat Kapolda Metro Geram, 8 Pelaku Tertangkap

Berita tiga warga Depok dibacok gangster sita perhatian Kapolda Metro Jaya, terkini ada 8 pelaku yang sudah tertangkap, tiga lainnya masih diburu.

TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Rilis kasus gangster di Depok yang keroyok dan bacok tiga warga, Rabu (9/3/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, PANCORAN MAS - Kasus gangster bacok tiga warga Depok mendapat atensi dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

Jenderal bintang dua itu geram membaca pemberitaan aksi brutal gangster tersebut.

Terkini, jajaran Polres Metro Depok telah menangkap delapan pelaku.

Sementara tiga pelaku lainnya masih buron.

Atas perbuatannya para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

8 Pelaku Ditangkap, Tiga Masih Buron

Polisi telah menangkap delapan anggota gengster dari kasus penyerangan yang menyebabkan tiga warga Pancoran Mas, Kota Depok, menderita luka bacokan akibat sabetan senjata tajam.

Delapan pelaku kini telah diamankan di Mapolestro Depok, dan ada beberapa di antaranya yang masih di bawah umur.

Baca juga: Viral, Ibu Hamil di Bekasi Diadang 6 Begal, Diancam Celurit hingga Terjatuh Lalu Motor Dirampas

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, mengatakan, dari delapan pelaku yang diamankan, empat di antaranya merupakan pelaku pembacokan yang menyebabkan tiga warga terluka.

"Untuk pelaku yang ada di TKP kurang lebih ada 14 orang. Malam itu juga tertangkap kami amankan empat orang dan esok harinya empat lagi total jadi delapan," kata Imran didamping Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, saat memimpin ungkap kasusnya, Rabu (9/3/2022) malam.

"Yang empat ini eksekutor langsung (melakukan pembacokan terhadap tiga korban)," sambungnya lagi.

Lebih lanjut, Imran berujar pihaknya terus memburu keberadaan tiga pelaku utama lainnya yang melarikan diri.

"Ada tiga orang lagi yang masih buron, mudah-mudahan dapat segera kami amankan,"

tsk gangster depok bacok warga
Rilis kasus gangster di Depok yang keroyok dan bacok tiga warga, Rabu (9/3/2022)

Kelompok Pelaku Menamakan Diri Geng T2CR

Imran mengatakan, para pelaku yang diamankan merupakan anggota dari beberapa geng yang bergabung untuk menyerang kelompok lain.

"Jadi mereka ini menamakan diri dengan geng T2CR, jadi gabungan dari Geng Tanjok, Kasino, Crime, dan Kresek. Ini senjatanya ada celurit, parang, pedang, semuanya mematikan ini diambil dari TKP dan rumahnya," tuturnya.

Terakhir, Imran berujar para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

"Pasal 170 KUHP. Ancaman penjara diatas lima tahun," pungkasnya.

Motif Gengster

Polisi menyebut motif sementara gengster serang warga di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok, adalah tawuran.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, menuturkan, para pelaku awalnya tengah melarikan diri usai kalah tawuran dengan kelompok musuhnya.

Ketika melintas di lokasi, para pelaku diadang oleh warga yang kesal karena para pelaku membawa senjata tajam.

Baca juga: Aksi Kriminal di Depok: Tawuran Remaja, ART Dibekap OTK hingga Pengemudi Ojol Dibacok

"Motif sementara dari pelaku pembacokan awalnya mereka tawuran dengan kelompok lain di sekitar lokasi, kemudian kalah jumlah melarikan diri dan melintasi TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Yogen di ruangannya, Senin (7/3/2022).

"Disitu ada warga yang berkumpul kemudian beberapa warga mencoba mengamankan pelaku yang lewat karena membawa sajam (senjata tajam), kemudian pelaku membacoki warga dan merusak lingkungan sekitar," jelasnya lagi.

rilis kasus gangster depok bacok warga
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar (kiri) didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno (kanan) saat memimpin ungkap kasus gangster di Depok yang keroyok dan bacok tiga warga, Rabu (9/3/2022).

Geram Kerja Polres, Polsek Tak Tuntas, Kapolda Bakal Terjun ke Lokasi Rawan Tawuran dan Begal

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam rapat jajaran polda menyampaikan kegusaran sekaligus kegeramannya atas maraknya gangguan keamanan masyarakat dan kejahatan jalanan di wilayah yang dipimpinnya, Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Di antaranya tawuran pelajar, penyerangan gangster hingga begal yang mengakibatkan adanya korban luka hingga meninggal dunia.

"Kemarin, saya membaca (portal online), ada sebuah berita, di Depok ada warga yang terluka diserang ganster. Kemudian di wilayah Bekasi terjadi begal, terjadi tawuran," ujar Fadil Imran dalam rapat dalam video unggahan di akun instagram @kapoldametrojaya seperti dikutip TribunJakarta.com, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Resmikan Masjid At-Thohir di Depok, Presiden Jokowi: Manfaatkan untuk Tingkatkan Wawasan Keislaman

Fadil mengatakan Polda Metro Jaya akan mengintervensi penanganan terhadap kasus tawuran dan begal di wilayah Jadetabek ini.

"Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut, sesuai dengan jam kejadian," tegas Fadil.

"Saya akan evaluasi bersama-sama kita susun intervensi yang dapat membuat masyarakat aman dan nyaman," sambungnya.

Baca juga: Wilayahnya Rawan Tawuran Buat Kapolda Metro Geram, Kapolres Metro Tangerang Kota Beri Penjelasan 

Fadil pun memerintahkan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) untuk menyusun rencana aksi untuk mengidentifikasi kasus kamtibmas dan kejahatan jalanan ini.

"Catat betul pak kapolsek, saya akan datang ke lokasi-lokasi rawan tersebut," ucap tegas Fadil.

"Saya minta Pak Dirkrimum disusun betul rencana aksi itu untuk mengidentifikasi kasus yang menganggu masyarakat. Khususnya di wilayah Bekasi, Depok, Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya itu," imbuhnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pasar dan Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (25/2/2022)
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pasar dan Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (25/2/2022) (Humas Polda Metro Jaya)

Asyik Santap Nasi Uduk Usai Pulang Mancing, Warga Depok Diserang Gerombolan Remaja Bersenjata Tajam

Tiga warga menjadi korban penyerangan sekelompok orang pada Minggu (6/3/2022) dini hari kemarin di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok.

Mereka yakni IS (27), SU (34), dan IA (44) mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.

Seorang korban, IS, mengatakan, dirinya harus mendapatkan beberapa luka jahitan akibat terkena bacokan pada bagian punggung.

Ia juga mengatakan, dirinya baru saja selesai mancing bersama teman-temannya, dan singgah di sebuah toko alat pancing.

"Di toko umpan kita sedang mesan nasi uduk, beberapa suap makan tiba-tiba datang gerombolan bocah-bocah remaja sekitar 10 motor. Satu motor bonceng tiga orang terus langsung nyerang pakai sajam (senjata tajam)," katanya dikonfirmasi wartawan, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Penampakan Evakuasi Ular Sanca di Depok yang Sembunyi di Lubang Kloset Rumah Warga

Dirinya yang terkapar ditolong warga sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

"Di rumah sakit gak tahu kalau ada dua orang korban warga lainnya yang terluka parah dibacok sama para pelaku," bebernya.

"Harapannya aparat kepolisian dapat segera menangkap para pelaku supaya tidak membuat resah dan jatuh korban lagi," timpalnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki motif penyerangan tersebut.

"Untuk motif masih kita selidiki. Sejumlah saksi sudah kita mintai keterangan termasuk barang bukti cctv di sekitar lokasi," pungkasnya.

Polisi Ringkus 6 Remaja yang Lukai Tiga Warga Pakai Senjata Tajam di Depok

Polisi bergerak cepat dan mengamankan enam pelaku penyerangan yang menyebabkan tiga warga mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.

Untuk informasi, penyerangan ini terjadi pada Minggu (6/3/2022) pagi hari kemarin, di kawasan Cagar Alam, Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, satu dari enam pelaku yang diamankan ternyata juga mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit yang sama dengan para korban.

"Ya jadi setelah kejadian pada Minggu dini hari (penyerangan), kemudian tim opsnal yang kami bentuk gabungan dengan polsek juga melakukan identifikasi pelaku dan mendapati beberapa nama," kata Yogen di ruangannya, Senin (7/3/2022).

"Karena ada satu pelaku juga yang menjadi korban dan bertemu di rumah sakit, nah itulah yang jadi dasar pengembangan," sambungnya lagi.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Lanjut Yogen, dua dari enam pelaku yang telah berhasil diamankan diduga sebagai pelaku pembacokan utama.

Sementara empat pelaku lainnya, diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.

"Akhirnya kami amankan enam pelaku penyerangan. Dua pelaku diduga pembacokan utama, dan empat kedapatan membawa sajam, ada alat komunikasi juga disitu," katanya.

Terakhir, Yogen berujar saat ini pihaknya tengah memburu pelaku lainnya.

"Yang lainnya masih kami kejar, karena dari nama-nama yang kami dapatkan ada 15 nama di TKP dari kelompok tersebut, dan ada tiga orang lain yang diduga melakukan pembacokan," pungkasnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan