Sabtu, 16 Agustus 2025

Bocah Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta

Ucapkan Dua Kata, Warga Ungkap Detik-detik Evakuasi Ibu yang Nyaris Tewas Ditusuk Anaknya Sendiri

Tetangga korban, Nugroho mengisahkan detik-detik penyelamatan Mitha dari upaya pembunuhan oleh anaknya yang masih remaja itu.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Nugroho pengurus RW saat ditemui di sekitar lokasi kejadian pembunuhan, di perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Minggu (1/12/2024). (Ibriza) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anak di bawah umur berinisial MAS (14) menghabisi nyawa ayah dan neneknya menggunakan pisau dapur, di Perumahan Taman Bona Indah, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari. 

Ibu pelaku, Mitha, hampir tewas imbas mendapat luka tusukan dari sang anak. Ia kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Tetangga korban, Nugroho mengisahkan detik-detik penyelamatan Mitha dari upaya pembunuhan oleh anaknya yang masih remaja itu.

Nugroho menuturkan, dia datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Dia datang setelah dihubungi oleh ketua petugas keamanan komplek.

Nugroho memang mengakui, dia merupakan pengurus RW setempat di bidang keamanan. 

"Saya datang setengah dua, dihubungi ketua danru (komandan regu keamanan komplek), karena rumah saya dekat, saya datang, beliau ada disini," kata Nugroho, kepada wartawan, Minggu (1/12/2024). 

Setibanya di lokasi, Nugroho melihat Mitha dalam posisi terlentang dan berlumuran darah di seberang rumah tempat kejadian.

Mengetahui hal tersebut, dia langsung mengevakuasi Mitha ke RS Fatmawati. 

"Bu Mitha sedang tengkurap penuh darah," ungkap Nugroho. 

Kata Nugroho, ia memilih fokus untuk menyelamatkan Mitha.

Hal tersebut dikarenakan anggota keluarga Mitha yang lain, yakni sang suami dan ibunya sudah dalam kondisi wafat.

Menurutnya, Mitha masih dalam kondisi sadar dan sempat berbicara saat ditemukan pertama kali hingga dibawa ke RS.

Namun, ia mengaku tak mengingat banyak percakapannya dengan Mitha lantaran panik dengan peristiwa yang menimpa tetangganya itu.

"Saat itu sadar, bilang apa saya nggak ingat. (Mitha) enggak teriak sakit, tapi bilang 'aduh gimana'," jelas Nugroho. 

"Saat itu lagi panik. Sempet bicara tapi enggak ingat apa," lanjutnya.

Polisi menyebut AP (40) mengalami sejumlah luka setelah menjadi korban penusukan oleh anaknya sendiri yakni MAS (14).

AP mengalami luka di bagian leher, lengan, punggung dan pipi.

"(Luka) ada di leher, lengan, punggung sama pipi. Kita juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk, engga bisa diajak ngomong juga," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Gogo Galesung saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).

Hanya saja. lanjut Gogo, kondisi AP dikabarkan  berangsur membaik pasca menjadi korban penusukan MAS (14).

Ia menjelaskan bahwa informasi itu dirinya dapati dari pihak Rumah Sakit Fatmawati tempat AP menjalani perawatan sejak kemarin.

"Infonya sudah membaik, dirawat di RS Fatmawati," ujar Gogo.

Gogo pun menyebut nantinya akan meminta keterangan dari AP pasca korban selesai menjalani perawatan.

Hal itu pihaknya akan lakukan guna mendalami peristiwa penusukan yang merenggut nyawa dua anggota keluarga tersebut.

"Ya nanti (AP akan diperiksa)," pungkasnya.

Penjelasan Saksi Mata

Sementara itu, Suparno, seorang warga kompleks perumahan tempat kejadian, memberikan kesaksian soal pembunuhan tersebut.

Dia mengaku mendengar cekcok pada Sabtu (30/11/2024) dini hari sebelum peristiwa pembunuhan terjadi.

“Ribut-ributnya itu sekitarnya kurang lebihnya hampir jam 2 atau jam 1 lebih, tadi pagi. Itu karena di depan ada portal ada CCTV (kamera pengawas). Jadi pelaku ini mau kabur melompat dari pagar,” ujar Suparno ditemui di lokasi seperti dikutip dari video Kompas.TV.

Ia menegaskan sempat melihat pelaku kabur dari rumah menggunakan sepeda motor usai kejadian.

Menurut dia sebagai tetangga tidak tahu seperti apa kehidupan rumah tangga itu.

"Kalau melihatnya selama ini aman-aman saja. Kita kan tidak tahu hati orang lain seperti apa," ujarnya.

"Masalah pribadi orang kan kita tidak tahu," kata dia menambahkan.

Sosok Nenek MR Korban

RM nama inisial nenek yang tewas usai ditikam oleh cucunya belakangan diungkap oleh rekan kerja korban, Damy. 

Damy (55) teramat kaget mendengar RM turut menjadi korban dalam peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan cucunya berinisial MA (14).

Ia pun mengungkap sosok RM. 

Damy mengatakan sudah saling mengenal sejak tahun 2008. 

"Kebetulan saya dan ibu RM rekan kerja di salah satu perusahaan agen properti sebelum akhirnya membuka perusahaan properti masing-masing," katanya pada Sabtu (30/11/2024) seperti dikutip Kompas.id.

Menurut Damy, RM ialah sosok yang ramah dan baik kepada keluarganya. 

"Setiap ada keluarganya yang sakit, Ibu RM tidak segan untuk membiayai," katanya. 

Damy bercerita komunikasi terakhir dengan RM ketika ia berkoordinasi soal jual beli rumah. 

"Bahkan, di status terakhirnya, RM sedang berdiri di depan sebuah rumah mewah yang kemungkinan adalah rumah yang sedang dipromosikannya," pungkas Damy. 

Sosok Anak Dikenal Ramah

Sama seperti RM, cucunya, MA, yang tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya itu juga dikenal pribadi yang ramah. 

Tetangga korban, RS (70) teramat kaget dan tak menyangka dengan peristiwa pembunuhan itu. 

Sebab, ia mengenal sosok MA ialah pribadi yang jauh dari kenakalan remaja

Justru berkebalikan 180 derajat, MA dikenal sosok yang sangat baik. 

Bahkan, remaja laki-laki 14 tahun itu ramah jika bertemu orang yang lebih tua. 

"Kalau bertemu, dia (MA) selalu menyapa," katanya seperti dikutip Kompas.id pada Sabtu (30/11/2024). 

Bahkan, MA dikenal remaja yang dikenal rajin beribadah. 

Sebelum peristiwa berdarah ini terjadi, RS tak pernah sekalipun melihat adanya kegaduhan di rumah tetangganya itu. 

"Saya juga tidak pernah mendengar kegaduhan apapun di rumah korban," katanya. 

Tukang bakso keliling, Agus Suliswanto (55), juga memiliki kesan yang sama terhadap sosok MA. 

Ia kerap bertemu dengan MA saat berkeliling di perumahan itu.

Menurut Agus, MA ialah pemuda yang pendiam, tetapi ramah terhadap semua orang.

"Saya kerap bertemu MA saat dia sedang berolahraga dan mau shalat," tambahnya. 

MA juga dikenal bukan anak rumahan yang suka nongkrong dengan orang-orang.

"Saya juga tidak menyangka dia menjadi pelaku pembunuhan keluarganya," tambahnya.

Sekadar informasi, anak berusia 14 tahun berinisial MAS, yang menghabisi nyawa ayahnya, APW (40), dan neneknya, RN (69), dengan cara ditikam menggunakan pisau, telah diamankan pihak Polres Metro Jakarta Selatan.

Insiden tersebut terjadi di kediaman pelaku sekaligus korban, di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Minggu (1/12/2024) dini hari.

Tak hanya itu, ibu pelaku, AP (40), menderita luka tusuk setelah diserang pelaku.

Baca juga: Tim Inafis Datangi Rumah Anak Bunuh Ayah & Nenek di Lebak Bulus, Evakuasi Hewan Peliharaan Keluarga

AP selamat setelah berhasil kabur dengan cara melompati pagar rumahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan