Rabu, 12 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Pelaku Peledakan SMAN 72 Akses Konten Kekerasan di Dark Web, DPR: Perkuat Literasi Digital Anak

Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menjelaskan soal bahayanya konten kekerasan di situs gelap (dark web).

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Reza Deni
LEDAKAN DI SMAN 72 - Suasana di SMAN 72 Jakarta tiga hari setelah ledakan terjadi di sekolah tersebut. Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menjelaskan soal bahayanya konten kekerasan di situs gelap (dark web). 

Selain itu, kata Roberto, pihaknya juga masih menelusuri keseluruhan media online yang diakses atau diikuti oleh ABH tersebut.

Penelusuran dilakukan dengan proses digital forensik terhadap laptop milik ABH yang sudah disita.

"Jadi kami selanjutnya akan memaparkan mengenai apa-apa saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi ataupun dilakukan distribusi oleh yang bersangkuta  didalam digital device yang ada," ucapnya.

Ledakan di SMA 72

Untuk informasi, insiden ledakan terjadi lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.

Ledakan tersebut mengakibatkan puluhan orang menjadi korban mengalami luka-luka. 

Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beberapa dibawa ke unit kesehatan sekolah.

Saat ini 96 orang tercatat sebagai korban. Dari total itu, masih ada sejumlah orang yang dirawat termasuk terduga pelaku yang kini sudah dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan terduga pelaku merupakan anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang memiliki kepribadian tertutup.

“ABH dikenal sebagai pribadi tertutup, jarang bergaul, dan tertarik pada konten-konten kekerasan,” ujar Irjen Asep dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Kapolda menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ABH bertindak secara mandiri dan tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan terorisme mana pun.

“Dari hasil penyelidikan, anak tersebut merupakan siswa aktif di sekolah dan bertindak sendiri, tidak ada indikasi keterlibatan jaringan tertentu,” jelasnya.

Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 16 saksi, terdiri dari korban (guru dan siswa), ABH, serta keluarga ABH.

Irjen Asep menambahkan, sejak kejadian, Polda Metro Jaya bersama Densus 88 dan Puslabfor Polri langsung bergerak cepat untuk mensterilkan lokasi dan mengamankan sejumlah bahan peledak.

“Kami telah mensterilkan area sekolah dan menemukan tiga bom rakitan aktif di dua titik lokasi berbeda,” katanya.

Selain itu, tim laboratorium forensik tengah memeriksa jenis dan daya ledak bahan peledak yang digunakan oleh ABH.

Penggeledahan juga telah dilakukan di rumah terduga pelaku untuk menelusuri asal-usul bahan dan alat perakitan.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved