Jumat, 14 November 2025

4 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bogor: Pelaku Berlindung di Makam, Mobil Mogok

Ujang Adiwijaya, sopir taksi online asal Depok, tewas akibat tindakpidana pencurian dengan kekerasan

Penulis: Erik S
TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani
PEMBUNUH SOPIR - Polisi menangkap RS dan AH, pelaku pembunuhan Ujang Adiwijaya. Ujang adalah sopir taksi online yang jasadnya dibuang di pinggir Jalan Tol Jagorawi KM 30, Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Pembunuh sopir taksi online di Bogor adalah RS dan AH, pekerja serabutan
  • Pelaku mencoba berlindung di makam keramat di Ciamis
  • Kendaraan korban disimpan pelaku di bengkel karena mogok

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Polisi mengungkap kasus pembunuhan sopir taksi online yang jenazahnya ditemukan di pinggir Jalan Tol Jagorawi KM 30, Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025).

Kasus tersebut adalah pencurian dan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Korban adalah Ujang Adiwijaya, warga Depok, Jawa Barat.

Pelaku Ditangkap di Makam

Pelaku berjumlah dua orang yakni RS dan AH. Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan RS mengajak AH merampok korban.

Baca juga: Jenazah Sopir Taksi Online yang Ditemukan di Tol Jagorawi Terdapat Bekas Penganiayaan Benda Tumpul 

"Pelaku berjumlah dua orang sudah bisa diamankan, dari keterangan sementara pelaku diperoleh bahwa RS mengajak tersangka AH untuk merampok sopir taksi online," ujar Kapolres, Kamis (13/11/2025).

Setelah melancarkan aksinya, para pelaku melarikan diri ke luar wilayah Bogor namun masih di wilayah Jawa Barat.

RS dan AH meminta 'perlindungan' di kuburan di daerah Ciamis.

"Kedua tersangka ini kemarin saat ditahan sedang melakukan paniisan atau berharap mendapat pertolongan dari hal-hal goib yang dilakukan di salah satu tempat pemakaman yang ada di Ciamis," kata Wikha Ardilestanto.

Motif Ekonomi

Ujang Adiwijaya tewas akibat tindakpidana pencurian dengan kekerasan. Pasalnya, barang berharga milik korban seperti handphone dan kendaraan roda empat dibawa kabur oleh para pelaku.

"Jadi ada beberapa bekas kekerasan yang terdapat di tubuh korban yang ditemukan pada saat pelaksanaan autopsi," ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Dari keterangan para pelaku, handphone milik korban dijual untuk akomodasi pelariannya setelah melakukan perampasan barang berharga.

Baca juga: Jasad Pria Kondisi Tangan dan Kaki Terikat di Tol Jagorawi KM 30, Ini Ciri-Cirinya

"Sempat berhenti di sebuah konter untuk menjual HP korban untuk mengisi bensin, untuk membeli e-Tol dan sebagainya. Kemudian mereka kembali berkeliling, berputar sambil memastikan si korban ini meninggal dunia," katanya.

Tidak Punya Pekerjaan

Kasatreskrim Polres Bogor AKP Anggi Eko Prasetyo menyebut dalam menjalankan aksinya para pelaku telah merencanakan hal tersebut.

Pelaku nekat merampok karena tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Yang bersangkutan kerja serabutan jadi memang betul-betul kehidupannya sulit dan kemudian mereka merencanakan aksi perampokan," katanya.

Dalam beraksi, kata dia, pelaku menargetkan korbannya secara acak dengan memesan melalui aplikasi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved