
TRIBUNNEWS.COM - Aleix Espargaro menyebut perburuan juara dunia MotoGP 2022 bakal berjalan sengit.
Pembalap andalan Aprilia itu mengungkapkannya jelang seri kedua MotoGP Mandalika 2022 yang dijadwalkan pada Minggu (20/3/2022) mendatang.
Menurut Aleix Espargaro, hasil balapan pembuka di MotoGP Qatar 2022 telah membuktikan bahwa pemenang di setiap balapan susah ditebak.
Pada MotoGP Qatar 2022, Enea Bastianini (Gresini Ducati) berhasil menjadi yang tercepat di Sirkuit Losail.

Baca juga: MotoGP Mandalika 2022: Pol Espargaro Termotivasi Jadi Juara Dunia, Siap Saingi Marquez & Quartararo
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika 2022, Maverick Vinales Masih Sesali Hasil Balapan di Qatar
Kemudian tempat kedua disusl Brad Binder (Red Bull KTM) dan Pol Espargaro (Repsol Honda) menjadi yang ketiga.
Sementara Aleix Espargaro finish posisi keempat di bawah saudaranya.
Berdasarkan hasil seri pertama MotoGP Qatar 2022, Aleix menyebut prediksi pemberitaan dari Spanyol sangatlah tidak tepat.
Dalam isi pemberitaan tersebut, nama Marc Marquez menjadi favorit pemenang.
Namun hal itu gagal dibuktikan karena Marquez harus puas mengakhiri MotoGP Qatar 2022 dengan menduduki urutan kelima.
Hal ini sekaligus dianggap Aleix Espargaro sebagai bukti balapan musim ini sangatlah kompetitif.
"Kemarin saya mendengar pernyataan seorang jurnalis Spanyol yang sedikit mengganggu saya." buka Aleix Espargaro dikutip dari laman Corsedimoto.
"Dia mengatakan bahwa Marc jauh lebih unggul dan tidak ada antusiasme dari pesaing lainnya."
"Hasilnya ada antusiasme yang luar biasa! Bastianini menang dengan Ducati, KTM kedua, saudara saya ketiga dengan Honda, keempat Aprilia saya." tegas Aleix." lanjutnya.
"Ini membuktikan ada level yang brutal, para pembalap menunjukannya.
"Ini akan menjadi kejuaraan yang sangat menarik dan tingkat tinggi." tegas pembalap berusia 32 tahun tersebut.

Apabila kompetisi MotoGP 2022 berjalan kompetitif, maka patut dinantikan bagaimana perjuangan Fabio Quartararo dalam mempertahankan gelar juara dunianya.
Fabio Quartararo gagal tampil apik karena hanya mampu menempati posisi kesembilan di Losail.
Hasil Quartararo tersebut merupakan raihan terburuk yang pernah diraih penunggang M1 Yamaha sejak terakhir 2004 silam.
Apabila pabrikan Yamaha tidak segera menemukan solusi kelemahan motornya, secara perlahan nama-nama Bastianini hingga Duo Espargaro menjadi ancaman serius bagi Quartararo.
Aksi para pembalap berikutnya bakal mengaspal di Sirkuit Mandalika.
(Tribunnews.com/Ipunk)