Penggerebekan Teroris
Maulana Tewas Saat Hendak Beli Tiket Bus
Maulana, teroris yang tewas diberondong
Penulis:
Vanroy Pakpahan
Editor:
Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maulana, teroris yang tewas diberondong tembakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri ternyata tewas ditempat yang berbeda dengan Saptono. Maulana tewas di sekitaran Cawang, Cilitan, saat hendak membeli tiket di salah satu loket penjualan tiket sebuah bus antar kota sekitar pukul 13.00.
"Dia tewas ditembak saat turun dari mobil dan berusaha menembak petugas dengan revolvel. Dua temannya yang lain juag tewas saat masih berada di mobil," ujar Kadiv Humas Polri, irjen Pol Edward Aritonang, di mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/5/2010). Dikatakan Edward, dari informasi yang berhasil di himpun, Maulana saat itu hendak membeli tiket perjalanan bus antar kota. "Dia tewas di sekitaran loket itu," ucapnya lagi.
Maulana, selain ikut latihan teroris di Aceh, dikatakan Edward, juga merupakan buronan Polda Kalimantan Timur terkait jual beli senjata api ilegal pada tahun 2009. Setelah menembak mati Maulana dan dua temannya yang menurut Edward hingga kini belum teridentifikasi, Densus dan satuan Polda Metro Jaya dan Polda Metro Jaya lalu bergerak ke Cikampek.
Disana, dikatakan Edward, juga terjadi baku tembak di sebuah rumah kontrakan yang akhirnya menewaskan Saptono. Saptono diketahui sebagai adik Jaja alias Pura Sudarma, yang tewas diberondong Densus di Leupung, Aceh Besar.
"Dia pelarian dari Aceh. Sangat mahir dalam menggunakan senjata api dan amunisi. Dia juga pernah ikut latihan militer di Cimalati, Tangerang, Banten," tuturnya. Dua teman Saptono lainnya, satu tewas dan satu ditangkap hidup-hidup, belum diketahui identitasnya. (Tribunnews. com/Roy)