Gesang Meninggal
Peci Gesang Laku Rp 10 Juta untuk Tsunami Aceh
Anggota Srimulat, Djudju Djuariah, menyimpan kenangan yang berkesan bersama almarhum Gesang Martohartono. Pasca-tsunami Aceh tahun 2004, seniman-seniman di Solo menggelar kegiatan penggalangan dana untuk disumbangkan kepada para korban tsunami di Aceh.
"Mbah Gesang saat itu kami minta menulis dengan tangannya, syair lagu Bengawan Solo dengan tinta emas. Dalam lelang acara, itu berhasil terjual Rp 60 juta," kata Djudju, Kamis (20/5/2010) malam, saat melayat almarhum maestro keroncong tersebut.
Tidak hanya itu, peci yang dipakai Gesang saat penggalangan dana itu juga dilelang dan laku Rp 10 juta. Djudju pun mengaku merasa sangat kehilangan dengan kepergian Gesang. "Beliau maestro kebanggaan Indonesia, kebanggaan Solo. Beliau orangnya baik dan penyabar," kata Djudju.
Gesang akan dimakamkan usai shalat Jumat sekitar pukul 14.00 di pemakaman umum Makam Haji, Pajang, Laweyan Solo. Almarhum Gesang akan diberangkatkan dari taman balaikota Solo. (*)