Rabu, 8 Oktober 2025

Bentrok di PN Jaksel

Ada Aktor Intelektual Dibalik Peristiwa Ampera

Perhimpunan Indonesia Timur (PIT) melalui wakil ketuanya, Robert B Keytimu, menganggap bahwa ada aktor

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Ada Aktor Intelektual Dibalik Peristiwa Ampera
Tribunnews.com/Yogi Gustaman
Seorang korban luka saat bentrok di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2010). Bentrok diduga terkait kerusuhan Blowfish yang kini disidangkan di PN Jaksel.
Laporan wartawan tribunnews.com,  adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Indonesia Timur (PIT) melalui wakil ketuanya, Robert B Keytimu, menganggap bahwa ada aktor intelektual dibalik peristiwa Ampera yang mendorong pertikaian kelompok Flores dan Ambon.

Peristiwa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut merupakan rentetan dari peristiwa blowfish kemudian pertikaian pada minggu sebelumnya, sampai akhirnya pertarungan hebat pecah di Ampera yang memakan tiga korban jiwa.

"Ada aktor intelektual dibelakang ini, selain itu seperti ada pembiaran oleh Polisi karena perseteruan ini sudah terjadi satu minggu lalu, harusnya pihak kepolisian sudah bisa mengantisipasi," jelas Robert seorang tokoh Pemuda dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah menetap di Jakarata, Kamis (30/9/2010).

Seusai pertemuan dengan DPD RI di ruang Pimpinan DPD RI, Laode Ida, Robert memaparkan bahwa adanya kesenjangan ekonomi di masyarakat, hal ini yang mengakibatkan kelompok-kelompok ini bisa dikendalikan orang-orang yang memiliki uang.

"Adanya aktor intelektual tersebut  terindikasi dari adanya masalah tempat hiburan, dalam lingkungan semacam itu, tentu ada kelompok yang sengaja mendanai. Selain itu adanya kesenjangan pun, itu menjadi hal yang mendasar sehingga kelompok tersebut dapat dengan mudah digerakkan," paparnya.

PIT pun menuntut pihak kepolisian untuk menyelidiki dan secepatnya menangkap aktor intelektual dibalik peristiwa Ampera.

"Untuk aktor intelektual itu menjadi bagian dari proses penyelidikan polri. Adanya korban jiwa dan luka-luka ini menjadi sebuah problem hukum. Pada kesempatan ini kami meminta polisi untuk menangkap para pelaku," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved