Rusuh Sidang di Temanggung
Perusuh dari Pekalongan dan Solo
Massa yang melakukan gerakan anarkis dan kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah dikirim dari daerah Pekalongan dan Solo.
Editor:
Iwan Apriansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang melakukan gerakan anarkis dan kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah dikirim dari daerah Pekalongan dan Solo. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi VIII DPR, Abdul Kadir Karding dimana Temanggung adalah dapil asalnya.
"Temanggung itu dapil saya, dari sana saya dapat kabar bahwa massa dikirim dari Pekalongan dan Solo," ujarnya saat rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama dan Kapolri, Rabu(9/2/2011).
Karena itulah menurut Abdul Kadir, sehubungan dengan rapat kerja dengan Kapolri pihaknya ingin ada kejelasan soal kabar yang beredar tersebut.
"Saya rasa ini ada benang merah dari gerakan kekerasan yang ada, dan ini harus diurai dengan jelas, supaya tidak masuk ke penyelesaian parsial," tandasnya.
Kerusuhan pecah, seusai sidang putusan kasus penistaan agama dengan terdakwa Antonius Richmon Baweyang di Pengadilan Negeri Temanggung pada Selasa (8/2), kemarin. Sekitar seribu orang yang tak puas, langsung mengamuk karena terdakwa hanya divonis lima tahun penjara. Akibatnya, kantor pengadilan, dua gereja dan sejumlah kendaraan milik warga dan polisi hancur.
Polres masih melakukan pengembangan kasus ini dari sejumlah saksi, termasuk dari tersangka MHY (22 th), orang yang diduga ikut melakukan perusakan kantor pengadilan dan mobil polisi.
Selain itu, kepolisian juga masih terus melakukan pengejaran terhadap sejumlah orang yang telah terindifikasi terlibat dalam perusakan tersebut.
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo sendiri menduga ada pihak yang menggerakkan massa yang membuat kerusuhan di Temanggung dan berasal dari wilayah kota berhawa sejuk itu. (*)