Bentrok Cikeusik
Penyerang yang Lihai Memainkan Golok Diduga Preman
Pelaku penyerangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, yang lihai memainkan golok seperti terekam di video, diduga preman
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penyerangan jemaah Ahmadiyah di Cikuesik, Banten, yang berjaket hitam, berpita biru yang lihai memainkan golok seperti terekam di video, Idris, bukanlah warga Cikuesik, Banten. Keseharian Idris diduga sebagai preman yang ikut dalam penyerangan.
"Yang bersangkutan diduga preman," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar, Sabtu (19/2/2011).
Pada Kamis (17/2) dini hari, Idris ditangkap di Ulujami, Jakarta Selatan dan langsung digelandang ke tahanan Mapolda Banten.
Saat dihubungi, Kabid Humas Polda Banten AKBP Gunawan Setiadi menyatakan bahwa Idris adalah warga biasa dan bukan warga setempat. "Dia warga Mandalawangi. Rumahnya jauh, kira-kira 90 km dari rumahnya (Suparman)," ujar Gunawan.
Pria yang terekam di dalam video itu dikenakan Pasal 170 KUHP tentang melakukan kekerasan bersama-sama atau pengeroyokan. "Dan undang-undang darurat, karena senjata tajam," umbuhnya.
Saat ditanya, apakah jemaah Ahmadiyah yang juga menyiapkan dan menggunakan senjata tajam bisa dipidana, Gunawan menjawab, "Proses penyidikan berkembang terus. Tapi, saya belum dapat laporan dari penyidik. Yang jelas pemeriksaan terhadap (jemaah) Ahmadiyah terhambat, karena yang bersangkutan sakit. Deden itu di RS Pertamina kan masih rawat jalan. Kalau mereka kooperatif akan dilakukan pemanggilan."
Sejauh ini, sembilan orang dari pihak penyerang telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan.(*)