Bentrok Cikeusik
Warga Cikeusik Terima SMS Ancaman tak Simpan Rekaman Bentrok
Warga di sekitar lokasi bentrokan Cikeusik, menurut anggota Tim Pembela Muslim (TPM), Mahendradatta, sempat menerima pesan singkat
Editor:
Harismanto
Pesan singkat tersebut, diterima oleh warga, ungkap Mahendra, setelah bentrok pecah, di rumah Suparman, Jamaah Ahmadiyah, yang menjadi lokasi bentrok.
"Selang tiga jam sebelum video itu disebar di Youtube, warga dapat ancaman sms, yang isinya barang siapa memiliki rekaman kekerasan Cikeusik, akan segera ditahan. oleh karena itu dihapusi semua rekaman yang ada di hape warga," tutur Mahendra, dalam acara, 'Ahmadiyah Berulah Umat Islam Difitnah', di Wisma Antara, Jakarta, Minggu, (20/2/2011).
Hal itu mengakibatkan, hanya Arif seorang, yang video hasil rekaman dirinya dari bentrok Cikeusik tersiar ke masyarakat. Namun video tersebut, ujarnya tidak menggambarkan kondisi sesungguhnya. Menurutnya sudut pengambilan gambar yang digunakan Arif, adalah sudut pandang para Jamaah Ahmadiyah.
"Kameramennya itu, dia memakai angle (sudut pandang), Ahmadiyah," serunya.
Menurutnya, saat bentrok, ada beberapa tokoh masyarakat setempat, coba menenangkan warga sekitar untuk tidak bentrok dengan Jamaah Ahmadiyah. "Bahwa ada tokoh-tokoh masyarakat berusaha keras menekan massa, ada video kami, orang Ahmadiyah, dihalangi dengan tubuhnya. Bahkan kelihatan dalam keadaan emosi, Kiayai tersebut dipukuli juga," katanya.
Arif, sendiri, menurutnya didatangkan khusus untuk merekam kejadian bentrok tersebut. "Perekamnya itu khusus dipanggil dari Serang, ia memang terkenal sering bikin video, semi profesional. Jadi Arif ini diajak untuk buat video," tutupnya. (*)