Seragam Sekolah Diburu Jelang Ajaran Baru 2011
TRIBUNNEWS.COM - Pelajar dari tingkat SD hingga SMA kini tengah berburu pakaian seragam sekolah, jelang tahun ajaran baru 2011
Editor:
Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendati tahun ajaran baru 2011 baru dimulai awal Juli mendatang, pelajar dari tingkat SD hingga SMA kini tengah berburu pakaian seragam sekolah. Pedagang pakaian seragam sekolah di pasar Jatinegara pun mendulang untung atas lonjakan pembeli pakaian seragam sekolah ini.
Seorang pedagang pakaian sekolah di Pasar Jatinegara, Iwan (38), saat ditemui wartawan, Selasa (31/5/2011), mengaku dalam beberapa hari terakhir ini omzet penjualan pakaiannya mengalami peningkatan. Setiap hari, Iwan mampu menjual tiga hingga empat kodi seragam sekolah. Padahal, di hari biasa, dirinya baru bisa menjual 2-3 kodi seragam sekolah dalam waktu sebulan.
"Mayoritas atau sekitar 90 persen pakaian yang dibeli konsumennya adalah seragam SD (sekolah dasar)," katanya.
Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah pembeli, ia telah menyiapkan 50 kodi pakaian sekolah, mulai dari seragam SD-SMA. Jumlah tersebut kemungkinan juga akan ditambah lagi, sesuai dengan kebutuhan nantinya.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, ia mampu menjual 60-70 kodi seragam sekolah. Diprediksi tahun ini juga omsetnya akan meningkat lagi hingga mencapai 80 – 100 kodi seragam sekolah.
"Tapi harga seragam terus naik, kadang-kadang saya bingung jual ke pembeli" tutur pedagang lainnya, Ujang (50).
Saat ini saja harga sudah mulai naik jika dibandingkan tahun lalu yakni untuk seragam dengan bahan sedang, harganya berkisar antara Rp 35 ribu – 45 ribu per pasang. Namun sekarang sudah naik menjadi Rp 45 – 50 per pasang.
“Pembeli akan membludak lagi biasanya pada pertengahan Juni hingga awal Juli nanti. Tapi sudah kita antisipasi sejak jauh hari dengan menyediakan stok barang yang cukup banyak," imbuhnya.
Salah seorang pembeli, Maryana (40), mengaku sengaja membeli seragam sekolah sejak jauh-jauh hari karena harganya masih murah. Ia khawatir jika ia membeli pada pertengahan Juni atau awal Juli maka harganya melambung tinggi.
"Kalau harganya naik dan saya tidak mampu beli, kan kasihan anak saya, masak harus berhenti sekolah karena seragam" jelasnya