Contek UN Berjamaah di Surabaya
DPR Akan Panggil Mendiknas Terkait Mencontek Massal
Komisi X DPR berencana akan memanggil Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh terkait kasus pengungkapan mencontek massal
Editor:
Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi X DPR berencana akan memanggil Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh terkait kasus pengungkapan mencontek massal yang diungkap oleh ibu Siami di Surabaya, Jawa Timur.
"Ya Insya Allah akan, karena banyak hal yang harus dilakukan Kemendiknas khususnya dalam pembangunan karakter dan juga dalam penataan postur anggaran pendidikan yang lebih terarah menuju pendidikan yang bermutu dengan kualitas guru yang bermutu baik karakter maupun ilmu dan penyampaian ilmunya," ujar Anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar saat dihubungi oleh wartawan, Kamis(16/6/2011).
Menurut Raihan,kasus contekan massal merupakan puncak dari kegagalan pendidikan karakter kita yang selama ini lebih cenderung dijadikan slogan tanpa langkah serius untuk menyelesaikan.
Selain itu, lanjut Raihan, banyak kebijakan pendidikan berdasar pada aturan yang saling bertentangan satu sama lain serta lebih mengarah pada cetusan-cetusan ide sesaat.
"Contoh di Undang-undang Sisdiknas menyebutkan evaluasi hasil pendidikan itu oleh pendidik atau guru. Sementara di aturan turunannya PP 19 tentang Sisdiknas dievaluasi oleh negara dengan menguras dana yang besar setengah trilliun lebih. Ini di antara hal yang membuat kegelisahan para guru yang selama ini mereka yang mendidik tapi evaluasinya diintervensi pemerintah. Boleh jadi hal ini membuat sebagian mereka melakukan langkah kecurangan massal seperti yang mencuat lewat kasus bu Siami,"jelas Raihan.
Seperti diketahui sebelumnya, Siami tak pernah membayangkan niat tulus mengajarkan kejujuran kepada anaknya malah menuai petaka. Warga Jl Gadel Sari Barat, Kecamatan Tandes, Surabaya, itu diusir ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada teman-temannya saat ujian nasional pada 10-12 Mei 2011 lalu. Bertindak jujur malah ajur!
Teriakan “Usir, usir…tak punya hati nurani,” terus menggema di Balai RW 02 Kelurahan Gadel, Kecamatan Tandes, Surabaya, Kamis (9/6/2011) siang. Ratusan orang menuntut Ny Siami meninggalkan kampung. Sementara wanita berkerudung biru di depan kerumunan warga itu hanya bisa menangis pilu. Suara permintaan maaf Siami yang diucapkan dengan bantuan pengeras suara nyaris tak terdengar di tengah gemuruh suara massa yang melontarkan hujatan dan caci maki.
Keluarga Siami dituding telah mencemarkan nama baik sekolah dan kampung. Setidaknya empat kali, warga menggelar aksi unjuk rasa, menghujat tindakan Siami. Puncaknya terjadi pada Kamis siang kemarin. Lebih dari 100 warga Kampung Gadel Sari dan wali murid SDN Gadel 2 meminta keluarga penjahit itu enyah dari kampungnya.