Contek UN Berjamaah di Surabaya
Komisi X DPR: Kasus Siami Akibat dari Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan mengakibatkan terjadinya ambiguitas nilai pada masyarakat dan pejabat publi
Editor:
Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian menyatakan praktek-praktek kecurangan, penyimpangan serta berbagai persoalan yang terjadi di dunia pendidikan sebagai akibat sistem pendidikan. Hal tersebut menyusul munculnya kasus ibu Siami.
Siami adalah seorang Ibu yang berupaya mengungkap kecurangan yang terjadi pada pelaksaan Ujian Nasional (UN) di sekolah anaknya, SDN Gadel II, Surabaya. Ikhtiar Siami berbuah konsekuensi yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ini karena warga Gadel, tempat Siami tinggal marah besar pada Siami dan keluarganya dan menyebutnya sebagai "sok pahlawan" dan "tak punya hati nurani".
Warga sempat berunjukrasa mengusir Siami dan keluarganya. Belakangan sikap warga melunak dan mengajak Siami kembali pulang ke kampung di Gadel, Kecamatan Tandes Kota Surabaya.
"Menurut hemat saya, fenomena ini tidak dapat dipandang secara kasuistis belaka, melainkan sebagai sebuah puncak gunung es. Masih banyak kasus yang terbungkus rapi ataupun yang enggan diungkapkan dan hanya bisa dilihat akibatnya saja.
Pada dasarnya, persoalan ini jelas bukan semata-mata dipandang sebagai hanya konflik horizontal dalam masyarakat melainkan merupakan keadaan yang diakibatkan dari sistem sosial kita yang sudah memudar. Sistem sosial ini dijabarkan secara sistematis dengan sistem pendidikan yang berlangsung selama ini," ujar Hetifah dalam pers rilisnya, Kamis(16/6/2011).
Menurut Hetifah, pilihan Siami membongkar skandal SDN Gadel II kontan menjadikannya menjadi ‘musuh bersama’ masyarakat Gadel. Mereka tak rela jika ‘reputasi’ kampungnya ‘dinodai’ oleh ulah seorang Siami. Siami yang berani dan jujur pun ‘terusir’ dari kampung halamannya sendiri. "Kisah Siami menghiasai berbagai media akhir-akhir ini. Nurani kita pun terusik," jelas Hetifah.
Sistem pendidikan yang berlangsung selama ini, lanjut Hetifah mengakibatkan terjadinya ambiguitas nilai pada masyarakat dan pejabat publik, seperti kejujuran dan solidaritas. Solidaritas dibangun justru untuk menutupi ketidakbenaran.