Senin, 3 November 2025

Bom di Bima

Polisi Buru Pimpinan Pesantren Umar Bin Khatab Bima

Polda NTB dan Densus 88 melakukan pengejaran terhadap sejumlah penghuni termasuk pimpinan Pondok Pesantren Umar Bin Khatab Bima,

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Prawira
zoom-inlihat foto Polisi Buru Pimpinan Pesantren Umar Bin Khatab Bima
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Anton Bahrul Alam.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda NTB dan Densus 88 melakukan pengejaran terhadap sejumlah penghuni termasuk pimpinan Pondok Pesantren Umar Bin Khatab Bima, yang mengetahui ledakan bom pada Senin (11/7/2011).

Sebagaimana diketahui, pada saat penggerebekan Rabu (13/7/2011) kemarin, kepolisian justru tak menemukan seorangpun berada di dalam pesantren yang terletak di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB tersebut.

"Terhadap pimpinan pondok pesantren, yang sebelumnya diperlukan untuk koordinasi, ternyata sudah tidak ada, sudah melarikan diri. Sekarang tim melanjutkan pencarian ke arah yang kemungkinan dia lari," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (14/7/2011).

Belum terungkap sebab-musabab ledakan bom rakitan di dalam pesantren, justru rumah pimpinan pesantren Umar Bin Khatab di Bima, Ustadz Abrori, terbakar pada Kamis pagi tadi.

Hingga hari ini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap 7 orang penghuni pesantren yang sempat diamankan pada Selasa (12/7/2011). Sementara, kepolisian telah melepas 6 orang yang diamankan saat mengantarkan korban tewas akibat ledakan, Firdaus.

"Sekarang yang masih diperiksa 7 orang, untuk mendalami lebih jauh tentang keberadaan pondok pesantren dan aktifitasnya," ujar Yoga.

Seperti diketahui, meski ledakan bom di dalam pesantren terjadi sejak Senin (11/7/2011), petugas baru bisa masuk ke dalam area pesantren pada dua hari berikutnya. Sebab, sekitar 49 penghuni santri dengan sejanta tajam menghadang polisi yang hendak masuk ke wilayahnya.

Anehnya, meski di sekitar pesantren telah dijaga ratusan petugas, justru kepolisian tak menemukan seorang pun yang berada di dalam pesantren, saat penggerebakan. Polisi menduga penghuni pesantren telah melarikan diri ke daerah pegunungan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved