Jumat, 3 Oktober 2025

Sri Mulyani Bidik 2014

Sri Mulyani Antek-antek Asing

Pencalonan Sri Mulyani didesain mirip seperti awal mula pencalonan SBY pada saat pilpres 2004. Dua tahun sebelum pilpres SBY

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Sri Mulyani Antek-antek Asing
Tribunnews.com/Bian Harnansa
Sri Mulyani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencalonan Sri Mulyani didesain mirip seperti awal mula pencalonan SBY pada saat pilpres 2004. Dua tahun sebelum pilpres SBY mendirikan Partai Demokrat yang dijadikan sebagai partai pengusung utama pencalonan SBY pemilu 2014. Kini Sri Mulyani mengikuti langkah yang sama dengan SBY. Begitu juga dengan strategi yang dimunculkan, seakan-akan Sri Mulyani menjadi figur yang sedang teraniaya dan dizolimi, sama persis dengan SBY tahun 2004.

Ketua DPN Repdem, Masinton Pasaribu mengungkap, model dan strategi yang digunakan oleh Sri Mulyani sama persis dengan SBY karena sumber dukungan politik dan logistiknya berasal dari sumber yang sama yakni Amerika Serikat dan negara asing lainnya.

Bagi mereka (asing), ujar Masinton, partai tidak begitu penting, karena partai hanyalah alat tunggangan menuju kursi presiden. Jika dilihat fakta yang ada saat ini, Partai Demokrat yang didirikan SBY kadernya banyak terlibat kasus korupsi.

"Jika kita melihat partai yang mencalonkan Sri Mulyani adalah partai lama yang berganti nama, pengurus partai SRI adalah sebagian besar pengurus partai PIB bentukan Doktor Syahrir yang perolehan suaranya dalam pemilu 2004 dan 2009 adalah nol koma persen," ujarnya, Kamis (04/08/2011).

Yang perlu dicermati adalah skenario dibalik kepercayaan diri Sri Mulyani sebagai capres 2014 karena kasus korupsi bailout bank centuryyang merugikan keuangan negara 6,7 triliun rupiah belum diputuskan secara hukum.

Selama menjadi Menteri di masa pemerintahan SBY, Sri Mulyani menunjukkan keberhasilannya dalam menjalankan proyek-proyek utang luar negeri khususnya dari Bank Dunia.

Selain itu, lanjut Masinton, selama menjabat sebagai Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menjadi aktor utama di balik lahirnya berbagai UU nekolim di bidang investasi, perdagangan dan keuangan yang memang dibiayai oleh hutang luar negeri dari World Bank.

"Dengan bermodalkan hutang luar negeri dari Bank Dunia, Sri Mulyani berhasil membantu SBY dalam pemenangan pemilu 2009 yang lalu. Hutang luar negeri tersebut disalurkan lewat bentuk cash transfer, raskin, PNPM Mandiri, jamkesmas, dan lainnya sebagai kebijakan money politic yang luas dalam proses pemilu yang kemudian dimenangkan SBY. Seakan, Sri Mulyani jadi antek-antek asing," beber Masinton.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved