Densus Tangkap Terduga Teroris
Sultan Sepuh Keberatan Istilah yang Digunakan SBY
Sultan Sepuh XIV Cirebon, PRA Arif Natadiningrat, mengaku keberatan dengan istilah jaringan teroris Cirebon
Editor:
Widiyabuana Slay

Laporan Wartawan Tribun Jabar,Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON- Sultan Sepuh XIV Cirebon, PRA Arif Natadiningrat, mengaku keberatan dengan istilah jaringan teroris Cirebon yang kerap digunakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri), menyusul terjadinya bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon beberapa waktu lalu.
Menurut Arief, tidak ada teroris asal Cirebon. Sebab, anak-anak remaja Cirebon yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri hanya merupakan korban. "Mereka hanya korban, dan aktor intelektualnya hingga saat ini belum diketahui," kata Arief dalam pesan BlackBerry ke sejumlah wartawan di Cirebon, Sabtu (8/10).
Polri menyebut M Syarif Cs dengan istilah jaringan teroris Cirebon, pascaterungkapnya pelaku bom bunuh diri di Cirebon, Jawa Barat dan Solo, Jawa Tengah. Demikian juga dengan Presiden SBY, mengistilahkan para pelaku bom bunuh diri itu dengan sebutan jaringan teroris Cirebon. Bahkan dalam pidato resmi pascaledakan bom di GBIS Solo, SBY menyebut istilah tersebut.
Arief berharap, istilah jaringan teroris Cirebon tidak lagi digunakan. Sebab istilah tersebut telah menyakiti perasaan jutaan rakyat Cirebon.