Densus Tangkap Terduga Teroris
Keterlibatan Mahasiswa di Jaringan Teroris Diselidiki
Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan pihaknya masih menunggu hasil akhir dari pengembangan kasus terorisme.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Yudie Thirzano

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepolisian masih menyelidiki dugaan mahasiswa terlibat jaringan teroris Abu Omar. Namun, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan pihaknya masih menunggu hasil akhir dari pengembangan kasus terorisme.
"Masih penyelidikan kita tunggu hasil secara utuh," kata Timur di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (14/11/2011).
Menurut Timur, informasi sekecil apapun dari masyrakat akan berguna bagi pihaknya untuk membongkar jaringan teroris. Mengenai penyisiran Densus 88 di Hutan UI untuk mencari alat bukti, Timur menuturkan agar masyarakat tidak perlu khawatir tentang keamanan UI. "Prosesnya masih penegakan hukum," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, BH, satu di antara 3 DPO terorisme yang ditangkap Densus Antiteror 88 Polri di Tangerang, Baten, Sabtu (12/11/2011) pagi, mengaku mendapat dua senjata api dan 20 butir peluru dari Abu Omar. Dua senjata api jenis FN dan jungle yang diselundupkan dari Filipina itu, BH tanam di kawasan hutan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Anggota kelompok yang dipimpin Abu Omar menyelundupkan senjata api dari Filipina melalui Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur. Sejumlah senjata api dari kelompok tersebut diduga telah berpindah tangan atau diperjualbelikan kembali ke kelompok teroris lain.
Tiga DPO terorisme yang ditangkap anggota Densus 88 di tempat terpisah, di Tangerang, Sabtu sekitar pukul 07.00 WIB, yakni DAP, (34 th), BH alias D, (35 th), dan A (32 th).
Anggota Densus 88 menembak kaki A, karena dia diketahui membawa senjata api jenis M16. Barang bukti satu pucuk senjata api M16 tersebut ikut disita.