Bentrok di Bima
Ada Perpecahan Kapolri-Wakapolri di Balik Rusuh Bima?
Marzuki ALie tak menampik adanya selentingan kabar rekayasa kasus di balik rusuh Bima karena konflik dan perpecahan Kapolri-Wakapolri
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR, Marzuki Alie menegaskan, kasus Mesuji, Lampung dan Sape di Bima NTB harus diusut tuntas tim investigasi independen. Hal ini, ucap Marzuki, untuk membuktikan apakah terbunuhnya warga masyarakat dan mahasiswa benar-benar merupakan kesalahan Polri, atau ada faktor lain yang membuat masyarakat marah sehingga menyebabkan kondisi menjadi tidak terkendali.
"Sesuai perintah presiden, maka harus dilakukan investigas agar kebenaran dapat terungkap. Tim investigasi, bisa ditunjuk orang-orang independent, untuk buktikan apakah betul polisi yang bersalah, atau hal lain yang membuat masyarakat marah,” ujar Marzuki, Jumat (26/12/2011).
Marzuki mengatakan, kejadian seperti ini harus diurai secara benar. Marzuki menilai terjadinya sejumlah kejadian serupa di beberapa tempat seperti ini, maka Polri juga harus mengevaluasi diri agar terjadi di wilayah lain.
"Polri harus bisa menahan diri, walau kadang ketidakpuasan masyarakat berlebihan. Polri punya ilmu berkomunikasi dengan rakyat, memahami psikologis rakyat yang sedang marah, dapat meredam aksi yang malah menimbulkan korban,” ujarnya.
Marzuki tak menampik, saat ditanyakan mengenai kemungkinan adanya rekayasa kasus. Hal ini akibat dari isu perpecahan antara Kapolri Jendral Timur Pradopo dan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna. Marzuki mengaku telah mendengar juga hal itu dan dirinya berjanji untuk mencari tahu informasi terkait hal itu.
“Saya akan mencari informasi yang lebih konkrit apakah benar informasi itu. Kalau benar, maka kewajiban saya untuk menyampaikan hal ini kepada presiden,” pungkas Marzuki Alie.