Penembakan di Aceh
Polisi Tingkatkan Jam Patroli di Aceh
Aksi penembakan yang terjadi beberapa kali di Aceh membuat polisi harus meningkatkan keamanan di negeri Serambi Mekah tersebut.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Prawira
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi penembakan yang terjadi beberapa kali di Aceh membuat polisi harus meningkatkan keamanan di negeri Serambi Mekah tersebut. Diantaranya dengan meningkatkan jam patroli.
"Dalam rangka memelihara situasi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kantibmas) Polda Aceh meningkatkan kegiatan rutin, diantaranya dengan meningkatkan jam patroli," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo saat dihubungi wartawan, Rabu (4/1/2012).
Selain itu, dikatakan Gustav dalam peningkatan patroli tersebut, Polri memfokuskan sasaran pengamanannya terhadap rumah-rumah penduduk dan sepanjang jalur jalan di Aceh.
Pelaku tiga aksi penembakan yang terjadi 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2011 masih bebas berkeliaran hingga saat ini. Penyelidikan masih terus dilakukan Polda Aceh yang dibantu tim Laboratorium Forensik dan Inafis (Indonesia Automatic Fingerprints Identification System) Mabes Polri.
Bukan hanya itu, kini Polisi pun menggali keterkaitan tiga aksi penembakan baru-baru ini denga aksi penembakan sebelumnya. Dua tersangka penembakan pada 4 dan 23 Desember 2012 akan menjadi pintu masuk untuk mengungkap tiga aksi penembakan di Bireun dan Aceh Utara.
"Kita mempelajari barang bukti di dua tempat kejadian perkara, kemudian disamakan dengan bullet dan peluru yang ditemukan. Apakah sama atau tidak dengan aksi penembakan yang dilakukan dua tersangka yang telah ditangkap," ungkapnya.
Kini 50 saksi sudah dimintai keterangan guna mengungkap kasus tersebut. Selain menggali informasi penyebab maraknya aksi penembakan di Aceh.
"Kita pun mempelajari informasi situasi wilayah Aceh secara keseluruhan, apakah ada latar belakang ekonomi, politik, atau pilkada," ungkap Gustav.
Polda Aceh meminta kerja sama masyarakat untuk berperan aktif memberikan informasi terkait masih maraknya sipil yang memegang senjata api. "Kami minta masyarakat bisa berpartisipasi aktif memberikan informasi apabila ditemukan orang-orang yang kebetulan memiliki senjata," imbaunya.