Penembakan di Aceh
Kadiv Humas Polri: Biar Intelijen Pikir Sendiri
Mabes Polri enggan menuding maraknya penembakan di Aceh lantaran kelemahan intelijen di Indonesia.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Ade Mayasanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri enggan menuding maraknya penembakan di Aceh lantaran kelemahan intelijen di Indonesia. Mabes Polri menyerahkan masalah tersebut ke lembaga intelijen di Tanah Air.
“Biar intelijen yang pikir sendiri, apakah data yang disampaikan sudah akurat atau belum. Biar dia (intelijen) yang instropeksi sendiri,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2012).
Menurut Saud, untuk mengatasi keadaan di Aceh, diperlukan partisipasi semua pihak, dan bukan hanya bersandar pada kepolisian belaka.
“Kita butuh partisipasi dari semua pihak, masyarakat tolong bantu kami untuk memberi informasi, termasuk aparat intelijen, sama-sama melaksanakan pemantauan, semoga bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Polri pun membantah bila buruknya sistem pengamanan di Aceh diakibatkan karena kecilnya dana pengamanan yang dialokasikan pemerintah. Namun Saud berkilah bahwa biasanya para pelaku senantiasa mencari waktu-waktu yang pas untuk melakukan aksinya.
“Tidak-tidak. Saya kan sudah katakan, pelaku kejahatan selalu mencari situasi dan momen yang tepat. Karena mereka mempunyai rencana. Apabila ada kesempatan mereka pasti bermain. Ada niat dia tapi kalau tidak ada kesempatan, itu tidak akan terjadi. Maka semuanya harus berperan di situ,” ungkap Saud.