Pembatasan BBM Subsidi
FSP BUMN : Kenaikan Harga BBM Bisa Gulingkan SBY
Presiden harus jujur soal kenaikan harga BBM jika tak mau digulingkan
Penulis:
Hasanudin Aco

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Nasional Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono melihat rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) berpotensi menggulingkan Presiden. Karenanya pemerintah harus jujur kepada rakyat menjelaskan rencana kenaikan tersebut.
"Agar aksi protes penolakan BBM yang akan dilakukan secara massive dan besar besaran diberbagai kota diseluruh Indonesia terutama di Jakarta tidak berujung terhadap penggulingan pemerintahan sebaiknya pemerintah harus mulai sekarang jujur kepada rakyat untuk menerangkan persoalan mengenai ketidakmampuaan pemerintah dalam memanajemen anggaran negara untuk memikul beban susbsidi BBM,"ujar Arief dalam siaran persnya, Jumat(9/3/2012).
Arif mengatakan dari rencana kenaikan BBM akan menuai protes dari berbagai elemen masyarakat terutama dari elemen buruh dan mahasiswa. Sehingga membuat pemerintah phobia akan digulingkan oleh parlemen jalanan yang memang sudah kesal dengan kinerja pemerintahan SBY-Boediono yang terkesan seperti lameduck dalam memberikan rasa keadilan bagi rakyat terutama dalam masalah korupsi yang makin menggurita dan para mafia penyelundup BBM bersubsisdi yang tidak ditindak secara optimal ditambah lagi SBY-Boediono akan menaikkan harga BBM bersubsidi alias mengurangi subsidi BBM .
"Seringkali pemerintah mengklaim tentang fundamental ekonomi makro yang kuat dan kesejahteraan meningkat serta angka kemiskinan menurun tapi klaim tersebut tidak sesuai dengan kenyataan sebab jika memang fundamental ekonomi kuat dan sistim keuangan pemerintah kuat mengapa harus menaikan harga BBM ,serta tidak mampu mensusbsidi bagi rakyat , dan mengapa rakyat melakukan protes terhadap kenaikan BBM ini artinya bahwa klaim yang dilakukan oleh pemerintah nol besar dan hanya pencitraan saja dan ini terbukti bahwa dengan naiknya harga BBM maka tingkat kesejahteraan rakyat serta daya beli masyarakat akan semakin menurun," ujarnya.