Minggu, 24 Agustus 2025

Pembatasan BBM Subsidi

FSP BUMN : Kenaikan Harga BBM Bisa Gulingkan SBY

Presiden harus jujur soal kenaikan harga BBM jika tak mau digulingkan

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto FSP BUMN : Kenaikan Harga BBM Bisa Gulingkan SBY
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah sepeda motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (6/3/2012). Pemerintah akan mempersiapkan sebaik mungkin pemberian kompensasi atas rencana kenaikan harga BBM guna mengantisipasi dampak fatal yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Nasional Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono melihat rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) berpotensi menggulingkan Presiden. Karenanya pemerintah harus jujur kepada rakyat menjelaskan rencana kenaikan tersebut.

"Agar aksi protes penolakan BBM yang akan dilakukan secara massive dan besar besaran diberbagai kota diseluruh Indonesia terutama di Jakarta tidak berujung terhadap penggulingan pemerintahan sebaiknya pemerintah harus mulai sekarang jujur kepada rakyat untuk menerangkan persoalan mengenai ketidakmampuaan pemerintah dalam memanajemen anggaran negara untuk memikul beban susbsidi BBM,"ujar Arief dalam siaran persnya, Jumat(9/3/2012).

Arif mengatakan dari rencana kenaikan BBM akan menuai protes dari berbagai elemen masyarakat terutama dari elemen buruh dan mahasiswa. Sehingga membuat pemerintah phobia akan digulingkan oleh parlemen jalanan yang memang sudah kesal dengan kinerja pemerintahan SBY-Boediono yang terkesan seperti lameduck dalam memberikan rasa keadilan bagi rakyat terutama dalam masalah korupsi yang makin menggurita dan para mafia penyelundup BBM bersubsisdi yang tidak ditindak secara optimal ditambah lagi SBY-Boediono akan menaikkan harga BBM bersubsidi alias mengurangi subsidi BBM .

"Seringkali pemerintah mengklaim tentang fundamental ekonomi makro yang kuat dan kesejahteraan meningkat serta angka kemiskinan menurun tapi klaim tersebut tidak sesuai dengan kenyataan sebab jika memang fundamental ekonomi kuat dan sistim keuangan pemerintah kuat mengapa harus menaikan harga BBM ,serta tidak mampu mensusbsidi bagi rakyat , dan mengapa rakyat melakukan protes terhadap kenaikan BBM ini artinya bahwa klaim yang dilakukan oleh pemerintah nol besar dan hanya pencitraan saja dan ini terbukti bahwa dengan naiknya harga BBM maka tingkat kesejahteraan rakyat serta daya beli masyarakat akan semakin menurun," ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan