Kontroversi Irshad Manji
2 Wanita Dipukuli saat Ormas Bubarkan Diskusi Irshad Manji
Diskusi buku Allah, Liberty and Love, karya aktivis feminisme asal Kanada, Irshad Manji di Bantul dibubarkan ormas islam
Editor:
Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Diskusi buku Allah, Liberty and Love, karya aktivis feminisme asal Kanada, Irshad Manji, yang diselenggarakan di Pendopo Lembaga Kajian Islam (LKIS), Jalan Pura I, Sorowajan Baru, Plumbon, Banguntapan, Bantul, Rabu (9/5/2012) malam.
Mengenakan jaket, helm, cadar berbekal tongkat dan pentungan kayu, sekitar 50 lebih anggota ormas meneriakkan Allahu Akbar memaksa masuk ke ruang diskusi. Setelah masuk ke lokasi, mereka membagikan selebaran kepada wartawan dengan judul Majelis Mujahidin Menolak Kehadiran Propagandis Lesbianis Irshad Manji di Indonesia.
Dengan membabibuta, mereka memecahkan kaca kantor LKIS, membanting piring, gelas, pot bunga juga menyobek buku milik perpustakaan LPIS berjudul Al-Hikmah. Peserta yang terlihat panik, langsung menyingkir ke tepi pendopo.
Tak berhenti disitu, dua wanita peserta diskusi langsung dipukuli dengan tangan kosong oleh anggota ormas. Meskipun dua wanita ini tidak melakukan perlawanan, sambil melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.
Suasana mencekam ini berlangsung sekitar 15 menit, sebelum polisi datang mengamankan lokasi. Terlihat, pecahan kaca jendela, piring maupun gelas juga pot bungan berserakan di pendopo dengan ukuran sekitar 6x6 meter persegi ini.
"Saya dipukuli di bagian kepala, muka dan mulut. Padahal saya sudah tidak melakukan perlawanan dan hanya diam saja. Tetapi mereka tidak memerdulikan itu, tetap saja memukuli," ucap Dewi, salah seorang korban pemukulan, sambil tak henti meneteskan air matanya.
Begitu pula dengan seorang peserta lainnya bernama Asmi. Ia juga menjadi korban pemukulan dari anggota ormas ini. "Mereka tidak peduli bahwa saya wanita. Saya dipukul di bagian kepala dari belakang," ujarnya terbata. (tribun jogja/dhy)