22 Sidik Jari Korban Sukhoi Telah Diambil Tim Inafis

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Inafis (Automotic Fingerprints Indentification System) Polri telah mengambil 22 sidik jari korban pesawat Sukhoi Superjet 100. Hal itu didapat dari potongan tubuh yang telah diterima tim DVI (Disaster Victim Indentification) dari Basarnas.

"Kita masih melakukan komunikasi. Ini adalah proses cukup panjang membutuhkan kecermatan dan ketelitian bersama," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di RS Sukanto Polri, Jakarta, Senin (14/5/2012).

Ia mengatakan proses identifikasi masih berlangsung karena melibatkan tim forensik dari Rusia. Sementara proses identifikasi di RS Polri hingga semalam telah melakukan pemeriksaan terhadap 22 kantong jenazah dimana 18 kantong berisi potongan tubuh dan empat properti.

"Tadi pagi datang lagi tiga kantong jenazah yang sedang dilakukan pemeriksaan post mortem," ujar Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Agus Prayitno.

Agus mengungkapkan bahwa tim DVI telah melakukan evaluasi pengolahan data yang telah diperoleh dari post mortem hari I dan II. Dari data tersebut kemudian dibandingkan dengan data ante mortem yang dilakukan untuk identifikasi.

Agus juga menceritakan bahwa laboratorium DNA RS Polri telah bekerja sejak pengambilan sampel kepada keluarga korban. Hasil DNA itu nanti akan dicocokan dengan body part yang diperoleh Basarnas.

"Kita bekerja makismal, setiap kali ada kantong jenazah datang langsung kita kerjakan. Ini untuk  memberikan pelayanan kepada keluarga korban dan masyarakat Indonesia," tuturnya.