Bom di Tambora
Toriq, Perakit Bom di Tambora Setiap Hari Berjualan Pulsa
Muhamad Toriq (32) pemilik bom rakitan di Jembatan Lima Tambora setiap harinya bekerja sebagai penjual pulsa sekaligus tukang servis HP.
Editor:
Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhamad Toriq (32) pemilik bom rakitan di Jembatan Lima Tambora setiap harinya bekerja sebagai penjual pulsa sekaligus tukang servis HP.
"Sehari-harinya, yang bersangkutan menjual pulsa dan servis HP. Warga tidak ada yang curiga dengan aktifitasnya selama ini. Biasa saja," ujar Ketua RT RT 02 RW 04, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, saat ditemui di sekitar rumah Toriq, Selasa (5/9/2012) malam.
Toriq yang besar di kawasan Tambora tersebut, sehari-harinya tinggal bersama Ibunya, Iyot beserta istrinya, Yanti dan putrinya bernama Gabriel.
Sebagai penjual pulsa, warga hanya tahu Toriq kerap berdagang hingga dini hari. "Sudah biasa dia jualan sampai jam 02-03 pagi," ujar Subagyo.
Namun warga kaget lantaran pada Selasa siang terlihat kepulan asap dari rumah Toriq. Warga Tambora yang kerap dilanda kebakaran, khawatir terjadi bencana api tersebut terjadi.
Warga pun beramai-ramai mendatangi rumah Toriq. Setiba di rumah Toriq, warga dihalang-halangi Toriq. Karena curiga, warga mendobrak rumah dan kamar Toriq. Dan akhirnya warga malah menemukan bahan-bahan yang diduga sebagai bahan pembuat bom.