Bom di Tambora
Istri Thoriq Menolak Kenakan Cadar
Istri Muhammad Thoriq, Sri Haryanti, sering bertanya mengapa suaminya kerap mengerik pentul korek.
Editor:
Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM - Istri Muhammad Thoriq, Sri Haryanti, sering bertanya mengapa suaminya kerap mengerik pentul korek. Hal itu kerap menjadi pemicu pertengkaran di antara keduanya.
"Istrinya Thoriq sering melihat suaminya mengerik pentul korek. Kalau ditanya, mereka malah bertengkar," kata Yuyun, tetangga Thoriq di Jakarta, Kamis (6/9/2012).
Menurut Yuyun, serbuk pentul korek tersebut dikumpulkan Thoriq dalam sebuah wadah. Tak jarang Yanti juga diminta untuk membelikan paralon dan alat-alat lainnya, seperti saringan, kabel, paku, dan bahan-bahan yang diduga digunakan Thoriq untuk merakit bom.
Seperti ibu rumah tangga lainnya, ketika sedang menyuapi anaknya, Muhammad Gabriel (3), Yanti kerap bercerita kepada Yuyun bahwa dirinya diminta menggunakan cadar oleh Thoriq, namun Yanti menolak. Sedangkan anaknya ingin dimasukkan ke pesantren sejak kecil.
Thoriq yang merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara itu juga disebut Yuyun jarang sekali keluar rumah. Segala urusan rumah dilakukan oleh istrinya. Mulai dari membeli voucher di Roxi untuk berjualan, hingga membeli bahan-bahan berbahaya yang ditemukan di kediamannya.
Terkadang, kata Yuni, terlihat beberapa orang datang ke rumah Thoriq. Mereka menggunakan kaos dan celana biasa, namun mereka datang pada tengah malam dan berbicara serius terkesan mengumpat-ngumpat.
"Orang yang suka dateng itu sekitar jam 1 malam," kata Yuyun.
Keanehan Thorik juga dirasakan Rio (17), tetangganya di Jalan Teratai VII, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Menurut Rio, sekelompok orang sering datang ke gerai HP milik Thorik. Mereka kerap membicarakan sesuatu dengan mimik serius dan bisik-bisik. Ketika ada yang mendekat, mereka langsung diam. Karena merasa ada yang janggal, Rio pun memutuskan tidak lagi membeli pulsa di gerai HP Thoriq.
Menurut Yuyun, Thoriq juga memiliki akun di Facebook. Meski mereka tidak berteman, namun Yuyun mengaku pernah masuk di beranda akun Facebook milik Thoriq. Dalam akunnya, kata Yuyun, Thoriq kerap menyerukan kalimat-kalimat garis keras dan terkesan frontal.
Saat ini, Thoriq masih dalam pencarian pihak kepolisian. Ia melarikan diri ketika warga mendatangi rumahnya untuk memeriksa asap putih tebal yang dikira kebakaran.