BNPT: Jangan Kaitkan Jihad dengan Teroris
Irfan Idris menegaskan bahwa aksi terorisme yang selama ini terjadi janganlah dikait-kaitkan dengan jihad dan radikalisme.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris menegaskan bahwa aksi terorisme yang selama ini terjadi janganlah dikait-kaitkan dengan jihad dan radikalisme.
"Arti Jihad dan radikal itu berbeda. Jangan dikaitkan dengan teroris," ujar Irfan dalam dialog Polemik bertajuk "Teror Tak Kunjung Usai" yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2012).
Menurut Irfan, perlunya pendidikan yang mendasar terkait apa arti dari Jihad dan Radikalisme, serta apa arti terorisme sehingga masyarakat tidak lagi mengaitkan istilah tersebut sebagai salah satu bentuk terorisme.
Untuk itu, Irfan mengatakan, sampai saat ini BNPT terus mengupayakan penindakan preventif atau soft approach kepada masyarakat, salah satunya yakni mensosialisasikan reedukasi terkait istilah-istilah sensitif tersebut.
"Reedukasi dilaksanakan, yakni membingkai ulang soal jihad. Sebenarnya arti jihad itu bagus, tetapi teroris itu haram," kata Irfan.