Rabu, 8 Oktober 2025

Penembakan Solo

Sia-Sia Dialog Tangkal Terorisme dengan Asing

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay menilai pemerintah melakukan hal yang sia-sia jika berdialog soal penanggulangan aksi

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Sia-Sia Dialog Tangkal Terorisme dengan Asing
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Keluarga dan kerabat berdoa di kuburan terduga teroris Solo di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok Rangon Jakarta Timur, Jumat (7/9/2012). Farhan Mujahid dan Muchsin Sanny Permadi tewas ditembak tim Densus 88 di Solo yang diduga menjadi pelaku penembakan pos Polisi. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay menilai pemerintah melakukan hal yang sia-sia jika berdialog soal penanggulangan aksi radikalisme menyimpang yang berujung pada perilaku terorisme.

"Untuk apa dialog dengan mengundang orang asing. Malah mereka sendiri kan yang juga sering melakukan label-label teroris itu kepada sekelompok orang," kata Saleh dalam dialog Polemik bertajuk "Teror Tak Kunjung Usai" yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2012).

Menurut Saleh, sebaiknya pemerintah mengedepankan dialog dengan melibatkan pihak-pihak yang memiliki ideologi yang berbeda. Dengan bahasa yang dapat dipahami, menurut Saleh itu lebih efektif.

"Nah sebaiknya dilakukan sesama anak bangsa saja. Dengan bahasa dan semangat yang sama," kata Saleh.

Saleh juga menambahkan bahwa dialog sesama anak bangsa tersebut tidak hanya sekadar dialog. Berhubung dialog membahas masalah ideologi, keduabelah pihak, baik pemerintah dan kelompok yang mendukung penegakkan Syariat Islam seutuhnya di NKRI agar lebih membuka diri.

"Dialog idelogi yang berbeda itu harus dilakukan secara terbuka, sehingga bisa diperoleh titik temunya," kata Saleh.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved