Bentrok Antardesa di Lampung Selatan
Pemerintah Harus Cepat Atasi Bentrok Lampung Selatan
Indra mengatakan bentrok tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu dengan skala yang lebih kecil

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Politisi PKS Indra mengaku prihatin atas bentrokan antar warga yang terjadi di Lampung Selatan. Indra mengatakan bentrok tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu dengan skala yang lebih kecil.
"Saya turut berbelasungkawa yang mendalam atas jatuhnya korban nyawa yang jumlahnya cukup banyak tersebut," kata Indra, Kamis (1/11/2012).
Indra mengungkapkan saat kejadian tersebut berawal, seharusnya pihak kemanan sudah bisa melakukan antisipasi agar tidak terjadi aksi lanjutan atau balasan. Namun, kata anggota Komisi III, kenyataannya bentrokan terus terjadi - skalanya bertambah besar.
"Sehingga korban yang meninggal dan yang luka-luka bertambah banyak, ratusan rumah terbakar, serta ribuan warga mengungsi," tuturnya.
Indra mengungkapkan, bentrok antarsuku antar kampung di Lampung Selatan, kemarin, bukanlah peristiwa pertama yang terjadi di kabupaten itu.
Sebelumnya, pada Agustus 2012, bentrokan serupa terjadi Desa Banyuwangi dan Desa Purwosari. "Jadi seharusnya kepolisian sudah bisa memprediksi, mengantisipasi dan melokalisir bentrokan," katanya.
Ia menilai bentrokan ini merupakan persoalan serius. Untuk itu, Indra mendesak pemerintah pusat bersama-sama pemerintah daerah untuk mengambil tindakan cepat dan serius dalam menyikapi bentrokan antar kampung yang terjadi di Lampung selatan tersebut.
"Jangan biarkan adanya bentrokan susulan lagi dan jangan biarkan bertambahnya korban lagi. Aparat keamanan harus mampu mengedalikan situasi dan menjamin kemanan warga disana," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya tawuran antarsuku di Lampung terjadi dalam dua hari terakhir ini. Tawuran bermula dari dua orang gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor sempat mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Bali Nuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.
Dikabarkan, 12 orang meninggal dalam bentrokan itu, sejumlah warga dari kedua suku terluka, dan beberapa rumah dibakar massa.