Jumat, 3 Oktober 2025

Bentrok Antardesa di Lampung Selatan

Pemerintah Harus Cepat Atasi Bentrok Lampung Selatan

Indra mengatakan bentrok tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu dengan skala yang lebih kecil

zoom-inlihat foto Pemerintah Harus Cepat Atasi Bentrok Lampung Selatan
TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH
Pengungsi dari Desa Balinuraga dan Desa Sidoreno, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan tidur di lima aula yang terdapat di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandar Lampung, Selasa (30/10/2012) malam. Jumlah pengungsi hingga Selasa malam pukul 22.00 WIB yaitu 1.666 jiwa. Menurut penjaga pos informasi, Bripka Edi Santosa, jumlah pengungsi yang benar adalah 1.666 jiwa. Data awal 2.053 jiwa masih data kasar, karena saat pendataan, ada pengungsi yang terhitung dua kali, ada juga beberapa pengungsi yang pindah ruangan. Sehingga saat pendataan menjadi ganda, ujar Edi menjelaskan. TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Politisi PKS Indra mengaku prihatin atas bentrokan antar warga yang terjadi di Lampung Selatan. Indra mengatakan bentrok tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu dengan skala yang lebih kecil.

"Saya turut berbelasungkawa yang mendalam atas jatuhnya korban nyawa yang jumlahnya cukup banyak tersebut," kata Indra, Kamis (1/11/2012).

Indra mengungkapkan saat kejadian tersebut berawal, seharusnya pihak kemanan sudah bisa melakukan antisipasi agar tidak terjadi aksi lanjutan atau balasan. Namun, kata anggota Komisi III, kenyataannya bentrokan terus terjadi - skalanya bertambah besar.

"Sehingga korban yang meninggal dan yang luka-luka bertambah banyak, ratusan rumah terbakar, serta ribuan warga mengungsi," tuturnya.

Indra mengungkapkan, bentrok antarsuku antar kampung di Lampung Selatan, kemarin, bukanlah peristiwa pertama yang terjadi di kabupaten itu.

Sebelumnya, pada Agustus 2012, bentrokan serupa terjadi Desa Banyuwangi dan Desa Purwosari. "Jadi seharusnya kepolisian sudah bisa memprediksi, mengantisipasi dan melokalisir bentrokan," katanya.

Ia menilai bentrokan ini merupakan persoalan serius. Untuk itu, Indra mendesak pemerintah pusat bersama-sama pemerintah daerah untuk mengambil tindakan cepat dan serius dalam menyikapi bentrokan antar kampung yang terjadi di Lampung selatan tersebut.

"Jangan biarkan adanya bentrokan susulan lagi dan jangan biarkan bertambahnya korban lagi. Aparat keamanan harus mampu mengedalikan situasi dan menjamin kemanan warga disana," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya tawuran antarsuku di Lampung terjadi dalam dua hari terakhir ini. Tawuran bermula dari dua orang gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor sempat mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Bali Nuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.

Dikabarkan, 12 orang meninggal dalam bentrokan itu, sejumlah warga dari kedua suku terluka, dan beberapa rumah dibakar massa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved